MALANG, Tugujatim.id – Diah Agustin Lestariningsih (18), mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) asal Ngawi ditemukan tewas di kamar indekos di Jalan Sumbersari, Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (22/12/2022).
Pihak keluarga merasa janggal usai menemui adanya luka tusuk di leher hingga luka cakaran di wajah Diah.
Tante Diah, Sufatmawati membeberkan bahwa pada Rabu (21/12/2022) malam, Diah sempat memberikan kabar pada keluarga bahwa esok pagi akan pulang ke Ngawi dengan naik kereta api. Diah memberikan informasi akan berangkat pukul 08.00 WIB dan diperkirakan tiba di Ngawi sekitar pukul 15.00 WIB.
Pada Kamis (22/12/2022) pagi, keluarga Diah sempat mengonfirmasi kembali rencana pulang ke Ngawi itu. Namun, Diah tak merespon pesan singkat hingga telepon dari keluarganya. Kakak Diah kemudian tetap berangkat ke stasiun untuk menjemputnya.
Namun, Diah tak kunjung muncul dari kereta api yang disebut tiba di Ngawi pukul 15.00 WIB itu. Kakak Diah tak mendapati adiknya turun dari gerbang kereta. “Kereta dari Malang yang jam tiga itu sudah lewat, tapi anaknya (Diah) gak ada. Kakaknya bingung di stasiun,” kata Sufatmawati, pada Sabtu (24/12/2022).
Keluarga Diah akhirnya mendapat informasi atas keberadaannya. Namun yang didapati adalah kabar duka karena Diah ditemukan tewas di kamar indekos.
Usai mendapati informasi, memastikan jenazah, keluarga Diah akhirnya meminta untuk autopsi. Keluarga Diah merasa ada kejanggalan karena ada luka diduga luka tusuk di leher hingga luka cakaran di wajah. “Soalnya meninggalnya itu ada luka, di lehernya itu lubang. Entah bekas tusukan atau gimana. Di pipi juga ada bekas cakaran,” ungkapnya.
Sufatmawati mengaku melihat luka-luka itu dari foto yang ditunjukkan oleh pihak kepolisian. “Kalau saya melihat dari foto, memang di lehernya itu ada lubang dan darahnya,” imbuhnya.
Dia berharap pihak kepolisian bisa mengungkap penyebab kematian Diah. Sebab ada kejanggalan atas kematian Diah yang masih berkuliah empat bulan terakhir atau masih semester satu itu. “Keluarga meminta kasus ini harus dituntaskan. Kami ingin tahu siapa pelaku dan apa motifnya. Kok sampai setega itu? Padahal almarhum dari orang gak punya. Kalau mau dirampok apanya?” ucapnya.
“Yang hilang setau saya HP saja. Saya belum tau tabungannya hilang atau tidak, karena di kosnya ada garis polisi,” tambahnya.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Masih kami dalami dan selidiki, mohon waktu ya. Kami juga menunggu hasil autopsinya,” ujarnya.