BOJONEGORO, Tugujatim.id – Logo Hari Jadi Bojonegoro (HJB) yang ke-344 dengan tema “Pembangunan Merata Sejahtera Terasa” telah resmi diluncurkan oleh Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Minggu (03/10/2021).
Sebelumya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro telah mengadakan lomba desain logo Hari Jadi Bojonegoro, dan juaranya yakni Wahyu Pujianto, Warga Desa Ngraseh Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Ia pun mengaku bangga lantaran logonya terpilih jadi logo Hari Jadi Bojonegoro ke-344 tersebut.
“Saya sangat bangga, desain saya terpilih sebagai logo resmi Hari Jadi Bojonegoro tahun 2021. Logo dan tema ini terinspirasi dari usia Kabupaten Bojonegoro yang sudah menginjak 334 tahun telah berkontribusi penuh kepada masyarakat terutama dalam hal pembangunan,” ujar dia.
1. Filosofi Warna Logo Hari Jadi Bojonegoro ke-344
Warga Desa Ngraseh pun menjelaskan filosofi logo yang dibuatnya. Pertama, warna oranye pada angka 3 melambangkan semangat yang berapi api, kreatif, energik, sebab saat ini Bojonegoro sedang berbenah untuk mengangkat dan mendorong terciptanya pembangunan yang merata.
Warna biru pada angka 4 menggambarkan stabilitas, kekuatan, ketenangan berpikir, percaya diri dan profesional dalam wujudkan kesejateraan masyarakat yang makin terasa. Dan warna hijau pada angka 4 melambangkan kesuburan, keindahan, kemakmuran, serta energi pertumbuhan untuk terus maju dan produktif.
2. Bentuk yang Tunjukkan Tekad dan Semangat
Sementara, lambang api menyala menurutnya merupakan sebuah semangat pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah. Sudut lancip ke atas melambangkan semangat dan tekad untuk terus maju membangun Bojonegoro.
Adapun alat konstruksi melambangkan pembangunan yang masif dan terukur untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk jalan raya melambangkan infrastruktur yang masif dan merata, pengeboran minyak melambangkan potensi dan kekayaan dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya, garis akslerasi melambangkan kecepatan dan ketepatan dalam proses pembangunan.
“Lambang meliwis mukti melambangkan burung meliwis putih yang merupakan penjelmaan dari Prabu Angling Dharmo, Raja Malowopati, dan daun melambangkan Kabupaten Bojonegoro merupakan tanah yang subur gemah ripah loh jinawi,” pungkas Wahyu.