MALANG, Tugujatim.id – Dalam sepekan terakhir, Kabupaten Malang digemparkan oleh adanya peristiwa memilukan. Di tengah kegentingan pandemi Covid-19 ini seorang oknum justru melakukan penggelapan dana Program Keluarga Harapan (PKH) hingga ada pula anak kepala desa (kades) yang menggelar dangdutan.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Malang juga berupaya melakukan penanganan pandemi. Salah satunya dengan memindahkan warga isolasi mandiri (isoman) ke isolasi terpusat (isoter). Berikut kami rangkumkan peristiwa dalam sepekan terakhir:
1. Pendamping PKH Gelapkan Dana Bansos Rp 450 Juta
Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Kanigoro, Kecamatan, Kabupaten Malang, PTH (28) telah menggelapkan dana sekitar Rp 450 juta sejak 2017 hingga 2020. Atas perbuatannya, tersangka diancam pidana seumur hidup.
Kapolres Malang, AKBP Bagoes Wibisono menjelaskan, Satreskrim Polres Malang telah menyelidiki kasus ini sekitar dua bulan hingga bisa menetapkan tersangka. Diketahui pelaku telah bertugas sebagai pendamping PKH sejak 12 September 2016 hingga 10 Mei 2021.
“Pada tahun anggaran 2017 hingga 2020, tersangka diduga kuat telah melakukan penyalahgunaan dana bantuan program PKH dengan total menerima sekitar 37 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang nilainya mencapai sekitar Rp 450 juta,” ujarnya.
Tersangka menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi. Di antaranya untuk pengobatan orang tuanya, membeli peralatan elektronik hingga kendaraan bermotor Yamaha N Max.
Dalam kasus ini, Bagoes menyebutkan tak ada pihak lain selain PTH yang terlibat dalam penyalahgunaan dana PHK itu. Namun jika masyarakat menemui adanya kejanggalan serupa di tempat lain maka masyarakat diimbau segera membuat laporan di SPTK Polres Malang.
2. Anak Kades Gelar Dangdutan di Tengah PPKM, Kades: Hanya Latihan
Kepala Desa Gading, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang membantah anaknya telah menggelar dangdutan di tengah PPKM Level 4. Hal itu diungkapkan usai adanya video viral yang menunjukkan anaknya menggelar dangdutan tanpa protokol kesehatan.
“Bukan orkes atau dangdutan sebetulnya, anak anak mau latihan daripada sound nya nganggur, jadi dipakai latihan. Itu punya kita sendiri,” ujar Suwito, Kades Gading, Senin (9/8/2021).
Dia mengaku acara tersebut dilakukan secara spontan dan tanpa rencana. Di mana kegiatan utamanya adalah syukuran peletakan batu pertama pembangunan kafe milik anaknya.
“Awalnya hanya selamatan saja, pembukaan kafe, peletakan batu pertama. Kami tidak mengundang siapapun, hanya keluarga saja sekitar 15 orang,” paparnya.