BATU, Tugujatim.id – Akhirnya Kota Batu dinyatakan selesai melalui status masa tanggap darurat bencana pasca diterjang banjir bandang pada Kamis (04/11/2021). Hingga kini Kota Batu masih menerapkan masuk masa transisi pemulihan. Untuk penetapan masa transisi pemulihan ini diberlakukan per Kamis (18/11/2021).
Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana Kota Batu Punjul Santoso mengungkapkan, selama masa ini pihaknya fokus melakukan perbaikan rumah-rumah warga yang terdampak banjir, pembenahan fasilitas umum, hingga normalisasi.
”Selain itu, fokus melakukan pemenuhan kebutuhan dasar hingga perlindungan kelompok rentan,” terang Punjul, Jumat (19/11/2021).
Menurut dia, penerapan masa transisi pemulihan ini ditetapkan selama 2 bulan. Selama itu upaya perbaikan dan normalisasi diperkirakan memakan waktu 2 bulan. Punjul mengatakan, untuk korban terdampak yang rumahnya hanyut nanti akan direlokasi.
Dari total 8 rumah yang hanyut, dia melanjutkan, ada 3 unit rumah warga tidak mempunyai lahan.
”Nanti akan kami carikan lahan lain yang lebih aman, jauh dari aliran sungai,” jelas dia.
Punjul mengatakan, lahan yang disediakan ada di dekat rumah kepala Desa Bulukerto. Biaya pembangunan rumah warga terdampak ini seluruhnya akan ditanggung Kementerian PUPR. Saat ini masih dalam proses negosiasi.
Nantinya, setiap rumah setidaknya akan dibangun di atas lahan seluas 60 meter. Jika ada 3 unit rumah, total lahan yang disiapkan seluas 180 meter persegi.
”Harga yang kami survei ada sekitar Rp 2 juta per meter,” kata dia.
Selain melakukan pembangunan rumah warga, dalam fase ini akan dilakukan upaya reboisasi di sepanjang bantaran sungai sekira 4 kilometer tersebut.
”Total sudah kami siapkan 10 ribu pohon yang akan kami tanam,” ujarnya.
Banjir Bandang Terpantau Aman dari Jalur Udara
Berdasarkan pantauan di udara di sepanjang jalur terjadinya banjir bandang yang melanda Kota Batu dua pekan lalu, Pemkot Batu bersama Lanud Abdulrachman Saleh Malang sekitar dua jam mengudara menggunakan helikopter di lereng Arjuno.
Danlanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Zulfahmi SSos MHan menyatakan, berdasarkan hasil pantauan udara, di bagian hulu aliran banjir bandang tersebut banyak pohon tegakan yang mati. Selain itu, juga banyak terjadi tanah longsor.
“Dengan adanya temuan itu sangat perlu untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi prediksi BMKG badai La Nina dan curah hujan tinggi masih akan terus terjadi hingga Februari 2022,” ujar Zulfahmi, Kamis (18/11/2021).
Dia menjelaskan, tingkat kewaspadaan dan peringatan dini terhadap kebencanaan harus terus dijaga. Hal tersebut sangat diperlukan sehingga ketika hal-hal yang tak diinginkan terjadi masyarakat tak sampai menerima dampak yang begitu besar.
Untuk antisipasi jangka panjang, pihaknya berharap pembebasan dan penggunaan lahan bisa diperhatikan lagi. Jadi, resapan air bisa benar-benar mencukupi dan memadai untuk mengurangi dampak dari curah hujan yang tinggi.
Lebih lanjut setelah beberapa hari ini hujan selalu mengguyur Kota Batu. Berdasarkan pantauan udara, Zulfahmi mengungkapkan, jika masih cukup aman. Ini menyusul bantaran sungai yang sudah dibersihkan dari material-material bekas banjir bandang sehingga aliran air bisa lebih mudah mengalir.
“Untuk mengantisipasi aliran air tinggi yang berasal dari curah hujan lebat diperlukan tambahan dan pelebaran sungai dari hulu hingga ke hilir. Jadi, tak lagi menjadi hambatan aliran air yang bisa mengakibatkan dampak kurang baik,” ujar dia.
Pihaknya berharap, setelah berbagai penanganan itu dilakukan, aliran air bisa mengalir sesuai jalurnya. Sehingga tak sampai meluber ke mana-mana lagi yang dampaknya dapat mengakibatkan terjadinya banjir bandang hingga timbul korban jiwa dan kerugian masyarakat.
Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana Kota Batu Punjul Santoso juga mengatakan, berdasarkan pantauan udara pasca banjir bandang yang terjadi dua pekan lalu sudah nampak perbaikan signifikan dan luar biasa, terutama dalam hal normalisasi sungai.
“Normalisasi sungai sudah dilakukan dengan sangat luar biasa. Dengan adanya hal itu, kami berharap peristiwa yang tak diinginkan tidak terjadi lagi. Apalagi hujan deras masih akan berlangsung hingga Februari 2022,” ujarnya.