TULUNGAGUNG, Tugujatim.id – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meresmikan gedung Start Up dan Prajnaparamita di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (SATU). Dalam peresmian ini, hadir rektor, jajaran pimpinan UIN SATU, staf khusus menteri agama, dan Plt Kakanwil Kemenag Jatim.
Peresmian ini juga ada alih status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menjadi UIN SATU. Harapan Menag Yaqut Cholil Qoumas keberadaan dua gedung baru ini menjadi ikon inovasi UIN SATU.
Dia mengatakan, Gedung Prajnaparamita berlantai lima ini memiliki luas bangunan mencapai 4.218 meter persegi. Pembangunan dengan skema pembiayaan SBSN 2022 sebesar Rp36 miliar, gedung ini menjadi landmark utama kampus yang memancarkan aura kemajuan dan inovasi.
Prajnaparamita difungsikan sebagai ruang kuliah dengan ruang kelas yang modern dan fungsional. Selain itu, juga dilengkapi teknologi terkini untuk mendukung pembelajaran interaktif dan efektif.
Untuk gedung Start Up dibangun pada 2023 dengan biaya Rp8,3 miliar dan luas bangunan 1.796 meter persegi. Gedung ini berfungsi sebagai pusat inkubasi dan pengembangan bisnis BLU UIN SATU. Kampus menyediakan ruang kreasi dan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan para pelaku bisnis lokal untuk mewujudkan mimpi-mimpi kewirausahaan generasi muda.
“Saya menyambut baik keberadaan dua gedung baru di UIN SATU. Ini harus jadi ikon inovatif kampus,” pesan Menag di Tulungagung, Sabtu (04/05/2024).
Dia mengatakan, terus komitmen memajukan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Tentu saja, Gedung Prajnaparamita, gedung Start Up, hingga beragam sarana lainnya yang dibangun di berbagai PTKN menjadi bukti konkret kesungguhan memajukan pendidikan.
Pemerintah, dia mengatakan, terus bekerja keras agar PTKN mampu sejajar dengan perguruan tinggi ternama. Karena itu, penguatan sarana prasarana juga harus diikuti dengan pengembangan ekosistem civitas academica yang kompetitif, inovatif, dan adaptif dengan perubahan.
“Saya ingatkan bahwa melihat kejayaan di masa lalu, seperti romantika Prajnaparamita, harus juga diimbangi dengan inovasi serta wawasan global dan kekinian. Mahasiswa harus disiapkan dengan segala bentuk perubahan yang potensial terjadi di masa mendatang. Karena itu, mahasiswa dan seluruh civitas UIN SATU harus memiliki kompetensi yang agile dan memadai. Dua gedung ini harus menjadi monumen komitmen perubahan UIN SATU untuk mempersiapkan para kader bangsa yang memiliki komitmen kebangsaan kuat, berjiwa Islam rahmatan lil alamin, dan inovatif yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” pesan Gus Men, panggilan akrabnya.
Untuk diketahui, UIN SATU ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2021 tentang Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Perpres ini menandai perubahan bentuk dari Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Sebelumnya, terbit Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2013 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tulungagung Menjadi Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Editor: Dwi Lindawati