Menengok Gubuk Baca Lereng Busu: Kala Sekolah Cukup Dibayar dengan Sampah

Redaksi

FeaturedNewsPendidikan

anak-anak membawa sampah. Menengok Gubuk Baca Lereng Busu: Kala Sekolah Cukup Dibayar dengan Sampah
Anak-anak membawa sampah untuk dibawa ke Gubuk Baca Lereng Busu, Malang. (Foto: BEN)

“Rendahnya tingkat pendidikan anak-anak di sekitar sini menjadikan alasan kami mendirikan gubuk baca,” ucap Wahyu Widodo mengawali cerita bagaimana dia mendirikan tempat belajar Gubuk Baca Lereng Busu.

Gubuk baca yang didirikannya ini berada di Dusun Busu, Desa Slamparejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Di sini, puluhan anak-anak dari tingkat PAUD hingga SMA belajar di rumah warga yang dijadikan ruangan kelas.

Baca Juga: Hindari Melakukan 7 Hal ini di Rutinitas Pagi

“Awalnya pada tahun 2016, tempatnya kecil sudah tidak muat, akhirnya kita membuat seperti gubuk ini di samping rumah,” tambahnya.

Selain belajar mengajar mengenai materi sekolah pada umumnya, di tempat itu juga diajarkan berbagai keterampilan kerajinan tangan, kesenian lokal Malang.

Suasana di Gubuk Baca Lereng Busu
Suasana di Gubuk Baca Lereng Busu. (Foto: BEN)

Adanya tempat belajar ini bertujuan sebagai pendorong anak-anak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Lulusan perguruan tinggi di kampung saya ini masih belum banyak, dapat dihitung jari,” Kata Kusnadi yang juga sebagai pendiri Gubuk Baca Lereng Busu.

Dia juga menambahkan, sebagian anak-anak di sini tidak melanjutkan pendidikan bukan karena kekurangan ekonomi, melainkan jumlah hewan ternak mereka banyak akhirnya dari pada sekolah lebih baik mengurus hewan ternak.

Baca Juga: 12 Aplikasi untuk Membuat Hidup Lebih Terorganisir

Sampah di Gubuk Baca Lereng Busu juga Dijadikan Karya Seni

Kerajinan dari sampah
Seorang anak memamerkan kerajinan tangan yang berasal dari sampah. (Foto: BEN)

Selain itu, ada sesuatu yang menarik dalam sistem pembelajaran yang dilakukan di tempat ini. Yakni siswa yang belajar cukup membayar dengan sampah.

“Hampir setiap hari mereka membawa sampah ke sini, untuk diolah menjadi kerajinan tangan,” kata Kusnadi yang akrab dipanggil Abid ini.

Hasil kerajinan ini dijual, untuk membantu membiayai operasional gubuk baca. beberapa kerajinan dari hasil daur ulang sampah ini ada tempat bolpoin, vas bunga, asbak dan lainnya. Mereka menjualnya mulai harga 15 ribu hingga 75 ribu.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional: Ragam Cerita Peringatan Hari Ayah di Dunia

“Ini juga sebagai usaha kami mengurangi sampah, karena banyak orang yang masih membuang sampah rumah tangga di sungai”Tambahnya.

Dari hasil usaha mereka, ada beberapa anak didik yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Mereka berharap ini sebagai jalan agar daerah tinggal mereka lebih maju. (ben/gg)

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...