Selasa, Januari 19, 2021
Tugujatim.id
Advertisement
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
Tugujatim.id
No Result
View All Result
Home Featured

Menengok Kampung Wisata Gerabah di Kabupaten Malang

Redaksi Penulis Redaksi
Januari 10, 2021
in Featured, Wisata
Kampung wisata gerabah di Kabupaten Malang ini dikenal sebagai Kampung Getaan yang berlokas di Pagelaran, Kabupaten Malang. (Foto: BEN/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Kampung wisata gerabah di Kabupaten Malang ini dikenal sebagai Kampung Getaan yang berlokas di Pagelaran, Kabupaten Malang. (Foto: BEN/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Share on FacebookShare on TwitterShare Whatsapp

MALANG, Tugujatim.id – Kabupaten Malang ternyata masih memiliki kampung penghasil gerabah legendaris di Kampung Getaan, Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Tercatat sejak sebelum tahun 1960, sudah ada banyak penghasil gerabah di sini.

Dan saat ini tercatat sekitar 153 perajin gerabah yang masih eksis menghasilkan gerabah. Para warga Kampung Getaan sendiri kebanyakan menghasilkan gerabah tradisional yang mulai langka.

Selain menjadi sentra penghasil gerabah, Kampung Getaan kini juga bertransformasi menjadi kampung wisata edukasi. Tujuannya untuk memperkenalkan dan melestarikan kerajinan gerabah.

kampung gerabah di Kabupaten Malang. (Foto: Ben/Tugu Malang/Tugu Jatim)
kampung gerabah di Kabupaten Malang. (Foto: Ben/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Baca Juga: Hobi Menyaksikan Video Binatang Lucu dan Imut Baik untuk Kesehatan, Studi Membuktikan

Perwakilan Pokdarwis Desa Pagelaran, Widayat sebenarnya sempat khawatir dengan regenerasi pengrajin gerabah di Desa Pagelaran.

“Kita sebenarnya sedikit prihatin dengan regenerasi pengrajin, terutama pada generasi pemuda ini hampir tidak ada yang meneruskan kerajinan gerabah. Mungkin karena daya jual gerabah yang masih murah,” ungkapnya.

“Tapi dengan model gerabah kreasi yang mengikuti tren, Alhamdulillah itu sekarang sudah mulai berkembang. Dan sekarang generasi muda sudah mulai mau melanjutkan kerajinan gerabah ini,” sambungnya.

Oleh sebab itu ia berharap para pemuda bisa ikut membangkitkan kerajinan gerabah lagi agar bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat lagi.

Pokdarwis Desa Pagelaran juga sudah memetakan jenis-jenis wisatawan yang akan berkunjung ke Kampung Getaan ini.

“Nanti penyambutannya akan dibagi dua, seperti wisatawan lokal yang sekedar melihat-lihat, berfoto/selfie sampai membeli gerabah untuk souvernir. Ada juga wisatawan dari sekolah-sekolah khusus, dan di sekolah-sekolah khusus ini yang diutamakan adalah proses pembuatannya,” ucapnya.

Baca Juga: Mengulik Fenomena Pencurian Kain Kafan yang Konon untuk Pesugihan

“Itu sekarang sudah bisa diterapkan, untuk anak sekolah karena pandemi ini jadi bekum bisa aktif. Tapi persiapan sudah mulai dilaksanakan saat ini,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Ketua Paguyuban Pengrajin Gerabah Desa Pagelaran, Sutrisno bersyukur karena saat ini generasi muda sudah mau meneruskan kerajinan gerabah.

“Kalau perkembangannya mulai saat ini sudah banyak yang meneruskan untuk membuat gerabah kreasi,” ucapnya.

Pasalnya, ia mengakui sendiri jika membuat gerabah bukan perkara mudah yang bisa dipelajari semalam saja.

“Untuk anak-anak belajar membuat gerabah sendiri minimal butuh waktu 15 hari, itupun tergantung keinginan anaknya. Kalau masalah membuat gerabah itu dari niat dihatinya sendiri,” tuturnya.

“Kalau niatnya benar-benar tinggi itu nanti pasti cepat bisa, jadi dengan kemampuan ingin bisa itu bakal membuat anak cepat bisa membuat gerabah,” imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Tris ini juga menjelaskan jenis-jenis gerabah yang dihasilkan warga beserta harganya.

“Warga sini membuat gerabah macam-macam mulai dari kendi, kemaron, cobek, pot hias, guci, sangan sampai gendok. Kalau harganya bervariasi tergantung model, mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 700.000,-,” pungkasnya. (rap/gg)

Tags: Kabupaten MalangMalangperajin
Previous Post

Khofifah Terapkan PPKM di 11 Kabupaten/Kota di Jatim

Next Post

Es Teler Dempo: Kuliner Legendaris Kota Malang yang Berdiri Sejak 1987

Next Post
Kedai Es Teler Dempo No 7 yang begitu legendaris di Kota Malang. (Foto: Feni/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Es Teler Dempo: Kuliner Legendaris Kota Malang yang Berdiri Sejak 1987

  • Trending
  • Comments
  • Latest
kampus UM

Banyak Diincar Calon Mahasiswa, Ini Kampus Terbaik di Klaster 1 dan 2 Jawa Timur

Agustus 27, 2020
Polisi amankan barang bukti motor Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

November 19, 2020
one piece 991 one piece volume 97

Spoiler One Piece 991: Jack Tumbang, Kinemon Tebas Napas Api Kaido

Oktober 15, 2020
Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Agustus 27, 2020
biduan kena tipu

Modus Investasi Tembakau, Biduan Asal Malang Kena Tipu Rp 350 Juta

5
Kondisi pengungsian akibat erupsi Gunung Semeru. (Foto: BEN/Tugu Jatim)

Dua Desa di Lumajang Bertahan di Pengungsian Pasca-Erupsi Gunung Semeru

4
ilustrasi obesitas

Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen

4
senjata api

Polisi Bekuk Sindikat Senjata Api di Malang, Sita Belasan Pucuk Pistol

3
Wali Kota Malang Sutiaji saat meninjau lokasi longsor di Perum Griya Sulfat Inside, Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang, Selasa (19/01/2021). (Foto: Azmy/Tugu Jatim)

Pemkot Malang Akan Panggil Pengembang Perumahan soal Insiden Longsor

Januari 19, 2021
Longsor yang terjadi di Bunulrejo, Kota Malang. (Foto: Pemkot Malang)

Longsor di Kota Malang, DPRD Kritik Pengembang yang Bangun Rumah di Bibir Sungai

Januari 19, 2021
Ilustrasi kasih sayang orang tua yang nantinya juga bisa membentuk karakter dan kepribadian seorang anak. (Foto: Pixabay)

7 Manfaat Kasih Sayang Orang Tua dalam Membentuk Kepribadian Anak

Januari 19, 2021
Intensitas curah hujan tinggi mengakibatkan banjir di Kota Malang. (Foto: Feni Yusnia/Tugu Jatim)

Intensitas Hujan Tinggi, 260 Rumah di Kota Malang Terendam Banjir

Januari 19, 2021
Tugujatim.id

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Pilihan Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Kerjasama

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Go to mobile version
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications