MALANG, Tugujatim.id – Manusia dengan naluri animalia menjadi topik penelitian menarik yang diulas tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM). Tepatnya, berjudul “Manusia dengan Naluri Animalia: Menguak Agresivitas Brutal Pelaku Pembunuhan Ditilik dan Ketidakseimbangan Struktur Mental (Province of the Mind)”.
Tim itu terdiri dari Ahmad Sofirin, Aida Annisa, Queen Kusuma B, Nur Hafif, Muhammad Zayyinul AH, serta Mutia Husna Avezahra SPsi MSc MA selaku dosen pembimbing. Tim ini berhasil lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 pada 26 November-1 Desember 2023.
Mutia menyampaikan, ia sangat bersyukur bisa mendampingi proses perjuangan serta dedikasi seluruh anggota tim ini dalam mengerjakan rangkaian kegiatan PKM Riset Sosial Humaniora.
“Saya juga melihat dukungan penuh dari PKM Centre Universitas dan fakultas yang memberikan pembimbingan semaksimal mungkin sepanjang satu tahun berproses bersama,” ujarnya, pada Jumat (24/11/2023).
Dijelaskan bahwa tim ini mengangkat isu tentang ketidakseimbangan struktur mental pada narapidana kasus pembunuhan. “Kami memutuskan untuk mengangkat fenomena ini ditinjau dari tingginya prevalensi kejahatan pembunuhan di satu dekade terakhir, misalnya di tahun 2022 jumlah kasus pembunuhan bisa mencapai 714 kasus,” kata dia,
Di sisi lain, karakteristik narapidana pembunuhan tentu berbeda dengan narapidana kasus kejahatan lainnya. Kasus kejahatan penghilangan nyawa seseorang dapat dikategorikan sebagai kasus kriminalitas kelas berat sehingga membutuhkan prosedur intervensi dan rehabilitasi yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan narapidana kasus pembunuhan.
Melalui perspektif tersebut, Tim Animalia telah mengeksplorasi proses ketidakseimbangan struktur mental narapidana kasus pembunuhan di Lapas Kelas I Kota Malang guna memahami fase-fase perkembangan id, ego, dan superego yang menghasilkan perilaku agresi seperti membunuh.
Berdasarkan hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif yang telah dilakukan tersebut, Tim Animalia berhasil merumuskan model intervensi dan rehabilitasi melalui pelatihan regulasi emosi, terapi mindfulness, dan proses internalisasi pemahaman moralitas. Prosedur intervensi dan rehabilitasi tersebut dapat diterapkan pada narapidana kasus pembunuhan pada periode masa tahanan.
Untuk itu, melalui proses investigasi dan penulisan laporan ilmiah yang cukup panjang, ia berharap agar output PKM ini dapat berkontribusi kepada masyarakat secara nyata, khususnya pihak-pihak terkait seperti divisi rehabilitasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Pihaknya berharap, penelitian ini dapat diterbitkan di jurnal bereputasi, sehingga dapat menjadi rujukan akademis dan praktis bagi para stakeholder di bidang Psikologi Forensik, Kriminologi, dan Penegakan Hukum.
Kini, timnya tengah melakukan persiapan jelang berlaga di Pimnas besok. Ajang bergengsi itu akan dihelat di Universitas Padjadjaran (Unpad) selama sepekan.
Diketahui, peserta yang lolos ke Pimnas 2023 sebanyak 525 tim. Per kelompok berkisar antara tiga hingga lima mahasiswa. Mereka berasal dari 106 perguruan tinggi di Indonesia. Peserta kompetisi Pimnas adalah kelompok mahasiswa yang mendapatkan pendanaan PKM 2023.
Sementara kategori lomba presentasi berdasarkan beberapa bidang, yaitu Riset Eksakta, Riset Sosial Humaniora, Kewirausahaan, Pengabdian Kepada Masyarakat, Penerapan Iptek, Karsa Cipta, Karya Inovatif, Video Gagasan Konstruktif, dan Gagasan Futuristik Tertulis.
“Dalam turnamen Pimnas tahun 2023 ini, kami akan menampilkan seluruh kemampuan terbaik yang telah dipersiapkan oleh Tim Animalia, sehingga tim kami turut berkontribusi membawa nama baik UM dalam mendapatkan medali emas,” tukas Mutia.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti