TUBAN, Tugujatim.id – Terik sinar matahari di siang hari pada musim kemarau membuat kita merasa dahaga. Tak heran, demi menyegarkan tenggorokan yang tengah kering, minuman segar dan es jadi banyak pilihan. Nah, bagi Anda yang tengah berada di Kabupaten Tuban, salah satu rekomendasi minuman segar tersebut yakni es siwalan.
Di Kabupaten Tuban sendiri, es siwalan seakan sudah menjadi legenda, salah satunya yakni berada di depan lokasi wisata Goa Akbar, Tuban milik Alex. Minuman ini sendiri terbuat dari perpaduan buah siwalan, buah nangka, gula aren, dan santan. Tak perlu ragu, minuman ini tentunya dijamin bikin nagih.
Es siwalan ini sendiri sudah akrab di tenggorokan masyarakat Tuban dan sekitarnya ini sejak tahun 1994. Tahun pertama usaha Alex itu berdiri. Di mana, resep es tersebut merupakan resep dari keluarganya.
“Resepnya turun temurun dari bapak dulu, mas,” ujar Alex pada Tugujatim.id, Selasa (8/6/2021).
Alex dengan buah siwalan yang tengah berjajar dan siap meladeni pembeli. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)
Ia mengaku jika es siwalan buatannya terbuat dari bahan-bahan alami tanpa pemanis buatan maupun pengawet. Sedangkan bahan-bahannya pun diambail dari sari pohon siwalan atau bogor, hingga kemudian dimasak hingga jadilah gula.
“Gulanya itu gula aren yang berbahan utama legen. Bahan itu bisa menyatu dengan nangka dan siwalan menjadi minuman yang rasa enak menyegarkan,” jelasnya.
Pada kondisi musim kemarau seperti sekarang ini, Alex bisa menjual kurang lebih 400 gelas dalam sehari. Harganya pun tidak berat di kantong. Cukup morogoh gocek Rp 4.000, Anda bisa menikmati kesegaran minuman es siwalan ini.
Meskipun sempat mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, dirinya mengaku tetap semangat dan terus berjualan. Sebab dirinya mengaku jika hanya itulah satu-satunya mata pencariannya. Hanya saja, pada masa pandemi ini persediaannya dikurangi menjadi 100-150 porsi saja.
“Kalau pandemi agak menurun, kan pembeli ada yang dari peziarah dan pariwisata Goa Akbar. Jika mereka tidak ada ya jelas menurun,” imbuhnya.
Pria kelahiran Lamongan ini menceritakan, awal mula berdiri segelas es siwalan hanya dijual 1.500 dan sekarang 4.000. Kenaikan yang tak terlalu banyak untuk sebuah jajan yang telah berusia lebih dari 27 tahun.
“Alhamdulillah. Disyukuri saja, mas. Penting bisa jualan dan punya waktu untuk keluarga. Jualan jam 9 pagi pulang jam 5 sore,” tutupnya.
Nah, untuk yang kebetulan mampir ke Kabupaten Tuban, bisa dicobain nih es siwalan berikut. Selain rasanya yang enak, harganya juga bersahabat.