Menkes Baru Budi Gunadi Sadikin Bukan dari Kalangan Dokter, Apa Boleh?

Redaksi

News

Tugujatim.id – Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melakukan reshuffle kabinet menteri-menterinya. Salah satunya adalah posisi Menteri Kesehatan (Menkes) yang semula diduduki oleh Terawan sekarang digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin.

Sebelum terpilih menjadi Menkes, Budi Gunadi Sadikin menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir. Ia pun memiliki latar belakang yang terbilang tidak ada kaitannya dengan kesehatan yaitu lulusan di bidang Fisika Nuklir di ITB pada tahun 1988.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1.000: Luffy dan Zoro Sampai di Puncak Istana Onigashima

Di sepanjang perjalanan karirnya ia lebih banyak menyentuh bidang ekonomi, seperti Direktur Utama Bank Mandiri (2013-2016) dan Direktur Utama di PT Inalum (2017-2020).

Gunadi juga kerap kali aktif dalam program dan pelatihan, seperti “Strategic Thinking and Management for Competitive Advantage Program” dari Wharton University of Pennsylvania, Philadelphia; Executive Training “Global Strategic Management” of the Harvard Business School; Executive Education “Risk Management in Banking” dari INSEAD 2012; dan lainnya.

Prosesi pelantikan menteri baru dan wakil menteri baru di Kabinet Indonesia Maju oleh Jokowi di Istana Negara, Rabu (23/12/2020)
Prosesi pelantikan menteri baru dan wakil menteri baru di Kabinet Indonesia Maju oleh Jokowi di Istana Negara, Rabu (23/12/2020). (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden)

Latar belakangnya inilah yang menarik perbincangan masyarakat. Sehingga muncul pertanyaan, “Bisakah Menteri Kesehatan diisi oleh orang bukan dari kalangan dokter?” Jawabannya bisa. Karena seperti yang kita lihat, pada kenyataannya sekarang Budi Gunadi dipercaya untuk menduduki posisi sebagai Menkes. Namun tentu bukan seperti itu pola pikirnya.

Dr. Pandu Riono seorang epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyatakan bahwa posisi Menkes tidak harus diisi oleh orang dari latar belakang kesehatan. Melansir dari IDN Times, Pandu menjelaskan bahwa tugas seorang Menkes lebih menyangkut pada kesehatan publik dan manajemen kebijakan. Di sisi lain, dokter adalah tipikal pekerjaan klinikus yang cenderung bekerja sebagai single fighter.

Baca Juga: Kala Mahasiswa S3 Asal Blitar Produksi Arang untuk Bertahan di Masa Pandemi

Melansir dari Journal of Epidemiology and Community Health, sejumlah fakta di negara lain juga menunjukkan bahwa performa dokter sebagai Menkes justru cenderung kurang memumpuni. Daripada mementingkan latar belakang dokter untuk posisi Menkes, kemampuan untuk mengetahui realitas politik dan dapat mendorong agenda kebijakan kesehatan publik lebih diutamakan.

Sikap visioner dan pemikir strategis juga tentu menjadi poin yang lebih diutamakan. Terutama dalam kondisi pandemi seperti saat ini dimana Menkes akan dituntut untuk mampu mengendalikan kondisi dan laju pandemi. Kembali normalnya poros kesehatan tentu juga akan berdampak pada pulihnya sektor lainnya seperti ekonomi.

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa gelar kedokteran tidak terlalu diperlukan namun memiliki sikap seperti yang disebut diatas dan latar belakang kedokteran juga akan menjadi sebuah keuntungan.

Baca Juga: Daftar 6 Menteri Baru dan 5 Wamen yang Dilantik Jokowi

Posisi Menkes yang diduduki oleh seseorang bukan dari latar belakang dokter juga bukan hal yang langka. Sudah banyak negara lain yang memiliki Menkes dari latar belakang berbeda dari kesehatan. Beberapa diantaranya seperti Gan Kim Yong (Singapura) seorang sarjana dan master di bidang Teknik, Magnus Heunicke (Denmark) seorang sarjana bidang Jurnalistik, dan Norihisa Tamura (Jepang) seroang sarjana Fakultas Hukum dan Ekonomi. (Andita Eka W/gg)

 

Referensi: jech.bmj.com & idntimes

Haul Virtual Gus Dur ke-11 bersama Tugu Malang dan Tugu Jatim. (Foto: Dokumen)
Haul Virtual Gus Dur ke-11 bersama Tugu Malang dan Tugu Jatim. (Foto: Dokumen)

Popular Post

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Puting beliung di Jember.

Angin Puting Beliung di Jember Rusak Rumah Warga Desa Jambearum, Dua Dusun Terdampak!

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Angin puting beliung di Jember, Jawa Timur, terjadi pada Jumat (28/02/2025). Akibatnya, sejumlah rumah warga di Desa ...