MALANG, Tugujatim.id – Salah satu faktor yang membuat petani sulit keluar dari lingkaran kemiskinan adalah mereka menjual produk tanpa diolah. Dengan cara itu petani tidak bisa mendapatkan untung yang lebih tinggi.
Hal ini disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini saat diwawancarai di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Minggu (7/8/2022).
Untuk itu, Risma menekankan pentingnya nilai tambah yang dihasilkan dari pengoalahan produk petani sebelum dijual. Salah satu contoh yang diangkat mantan wali kota Surabaya itu yaitu petani jagung. Menurutnya, petani jagung bisa saja mengolah jagungnya menjadi minyak atau gula, bukannya sekedar menjual jagung mentah begitu saja.
“Minyak jagung dan gula dari jagung ini sangat mahal harganya,” ujar Risma saat diwawancarai.
Selain itu, imbuh Risma, yang membuat petani tetap sengsara adalah sistem ijon. Ijon merupakan praktik yang dilakukan pembeli dengan membayar di muka saat tanaman masih belum dipanen. Harga yang dibayar biasanya menggunakan patokan harga jual yang rendah.
Menurut Risma, ijon ini dilakukan karena petani tidak mendapatkan keuntungan dari penjualan hasil panen.
“Kalau dia nggak dapat ini (keuntungan), kadang-kadang diijonkan untuk dia menyambung hidup,” ujar Risma
Ia juga mengusulkan adanya koperasi untuk membantu para petani mengolah dan menjual hasil panen mereka agar tetap bernilai tinggi. Dengan demikian mereka tidak terjebak dalam sistem ijon.
“Mungkin nanti akan kita bentuk koperasi. Jadi koperasi ini nanti yang akan mendukung mereka agar bisa bertahan sehingga mereka tidak tergiur dengan ijon,” imbuh Risma.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim