MALANG, Tugujatim.id – Untuk memperkecil potensi penyebaran terpapar virus Covid-19 jenis Omicron, Pemkot Malang harus mewaspadai atas kedatangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri. Sebab, mereka dianggap memiliki potensi besar terpapar Omicron.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, sudah ada kedatangan 129 pekerja migran di wilayah Jatim. Meski diakui tak ada yang memasuki wilayah Kota Malang, Sutiaji mengatakan tetap mewaspadainya.
“Kami waspada meski pekerja migran di Kota Malang tidak ada. Jadi, PMI itu yang banyak dari luar (Malang), mulai Pamekasan dan Trenggalek,” jelasnya pada Selasa (25/01/2022).
“Cuma kemarin dari 129 PMI, ada tiga orang yang terpapar. Ada satu yang meninggal dunia dan ada juga yang sakit,” imbuhnya.
Sutiaji mengatakan, kecepatan paparan virus Omicron lebih tinggi daripada varian Delta. Untuk itu, pihaknya akan melakukan testing jika ada pekerja migran yang masuk ke Kota Malang.
“Intinya, semua tetap waspada, jumlah penyebaran Omicron memang luar biasa. Dianjurkan memang testing-nya diperbanyak,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya akan menjemput pekerja migran yang selesai menjalani karantina di bandara. Jadi, pengawasan dari Satgas Covid-19 Kota Malang lebih optimal.
“Nanti juga ada pengawasan. Karena kemarin di Lamongan ada yang sampai meninggal dunia, itu suami istri. Suami meninggal, istri juga ikut dikarantina,” bebernya.
Dia mengatakan, terkadang memang yang terkena virus itu jadi dikucilkan oleh masyarakat sekitar.
“Jadi daerah memang diminta (Pemprov Jatim) untuk lebih manusiawi, kadang ada yang tidak dijemput hingga dikucilkan di daerahnya. Karena itu daerah diminta proaktif,” ujarnya.