MALANG, Tugujatim.id – Pandemi Covid-19 membawa dampak luar biasa, terutama di sektor perekonomian. Bisnis properti sebagai penyumbang investasi utama suatu daerah pun kena getah getahnya. Tapi nasi sudah jadi bubur. Solusi kembali menggairahkan investasi menjadi fokus bersama.
Sekelumit bahasan terkait iklim dan tantangan bisnis properti di era pandemi itu mengemuka dalam Bincang Ramadhan Forum Jurnalis Malang Raya oleh Malang Jurnalis Forum (MJF) sesi kelima di Kantor Tugu Media Group Jalan Dirgantara A-1/12B, Kota Malang, Jumat (30/4/2021).
Di situ, hadir sejumlah pelaku utama bisnis properti di Malang Raya. Mulai Doni Ganatha, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Malang Raya, Suwoko Ketua Real Estate Indonesia (REI) Malang Raya dan Hendra Hartanto, Sekretaris REI Malang Raya.

Menurut Ketua Apersi Malang, Doni Ganatha, solusi menggairahkan kembali iklim bisnis properti tentu juga butuh stimulus dari Pemda, utamanya dalam hal kemudahan perizinan atau legal property. Di saat-saat seperti ini, investor tidak ingin investasi kucing dalam karung.
”Investor sekarang sudah gak bisa seperti dulu lagi sebelum pandemi. Mereka butuh investasi yang aman. Disinilah pemerintah harus hadir memberikan kejelasan soal legal itu baiknya dipermudah,” kata Doni.
Stimulus berupa kemudahan itu nanti berpengaruh pada faktor kepercayaan (trust) baik di mata masyarakat juga investor. Tentu saja nanti dari investasi juga berdampak positif pada penghasilan daerah.
Kemudahan perizinan yang bisa dilakukan pemerintah di saat genting seperti ini contoh dia mulai dari legal, regulasi perizinan hingga pajak. Selain itu, dari sisi regulasi ini juga diharapkan bisa disamaratakan di semua daerah.
”Jadi semua daerah itu berpotensi dibuat lahan investasi. Tidak ada lagi mana daerah berkembang mana tidak, bahwa semua daerah itu berpotensi berkembang,” jelasnya,
Hal senada dikatakan Ketua REI Malang Raya, Suwoko bahwa di saat seperti ini pemerintah harus bergerak cepat memulihkan roda perekonomian. Suwoko juga mendorong Pemda bisa menurunkan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Secara regulasi, menurut dia itu bisa diwujudkan turun hingga 2,5 persen bahkan 0 persen di situasi darurat ekonomi seperti ini. ”Saya yakin pasti iklim bisnis bisa bergeliat. Investor tidak segan-segan lagi untuk menanamkan investasinya,” ujarnya.
Terus terang, kondisi krisis ini berbeda dengan krisis moneter jaman 1998 dulu. Bedanya dengan sekarang, semua usaha seolah mati kutu karena berdampak pada semua kalangan, di seluruh dunia.
”Kalau pas krismon dulu orang berlomba-lomba investasi, kalau sekarang kebalikannya. Boro-boro investasi, orang harga rumah dibanting harga aja belum tentu laku sekarang,” kata Suwoko.
Meski begitu, seiring berjalannya program vaksinasi dari pemerintah ini cukup membuat lega. Perlahan, roda perekonomian kembali mulai bergeliat di seluruh sektor. ”Seiring waktu, kiranya semua sudah harus beradaptasi dengan perubahan,” kata Doni menutup Bincang Ramadhan MJF itu.