MMGA Bantah Lakukan Serangan Doxing terhadap 2 Jurnalis Nusadaily.com

Aksi gerakan Make Malang Great Again (MMGA) di depan rumah dinas Wali Kota Malang. (Foto: Netizen/Tugu Jatim)
Aksi gerakan Make Malang Great Again (MMGA) di depan rumah dinas Wali Kota Malang. (Foto: Netizen/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Akun Instagram Gerakan Aremania Make Malang Great Again (MMGA) dilaporkan oleh kantor media Nusadaily.com atas dugaan serangan doxing terhadap 2 jurnalisnya. Namun, MMGA menyangkal jika telah melakukan serangan doxing tersebut.

Seperti diketahui, pasca salah pemberitaan dari jurnalis Nusadaily.com terkait aksi MMGA di Rumah Dinas Wali Kota Malang, sejumlah simpatisan MMGA diduga melakukan serangan doxing melalui DM ke akun Instagram pribadi jurnalis, yakni Amanda Egatya dan Lionita.

Menanggapi aduan itu, perwakilan Aremania dari MMGA Andi Sinyo membantah jika pihaknya dianggap melakukan doxing. Menurut dia, langkah yang dilakukan MMGA dengan mengunggah tangkapan layar judul berita dan menandai (tagging) akun Amanda, tujuannya tak lebih untuk meminta klarifikasi sesegera mungkin.

Saat itu MMGA sendiri juga dalam keadaan panik karena berita yang ditulis jurnalis Nusadaily.com ini sudah kepalang viral di sejumlah akun media sosial lain dengan bumbu-bumbu yang dianggap tidak sesuai fakta di lapangan.

“Dalam kondisi panik, ya wajar teman-teman minta klarifikasi ke penulisnya. Misal berita itu terus tersebar kan bahaya buat pergerakan kami, juga bahaya buat Amanda. Menurut saya, kalau gak segera diklarifikasi ya jadi bola liar, takutnya ada simpatisan (garis keras) yang nyari dia,” terang Sinyo saat dihubungi awak media.

Terkait aksi penelusuran identitas akun Instagram yang dianggap doxing, Sinyo mengatakan, berasal dari nama penulis yang tercantum di headline berita.

“Sudah jelas nama penulisnya di sana, kami cari dengan tujuan untuk klarifikasi,” jelasnya.

Menurut Sinyo, itu bukan doxing. Apalagi, akun Instagram adalah akun publik yang bukan sifatnya private. Apa yang ditampilkan di media sosial adalah untuk konsumsi publik.

“Kecuali kalau sampai ke nomor pribadi atau apa baru bisa dikategorikan doxing,” katanya.

Meski begitu, pihaknya sendiri sebenarnya tidak ingin kasus ini berlarut-larut sampai ke proses hukum. Asas kekeluargaan menurut dia masih jadi pilihan utama. Lagipula, dia menambahkan, kekacauan atas pemberitaan di rumah dinas itu dimulai dari pihak Nusadaily.com sendiri.

Dimana, Sinyo menerangkan, pemberitaan atas lemparan flare yang tidak benar-benar terjadi di lapangan akhirnya merugikan nama gerakan ini. Seharusnya, dari jurnalis juga meminta konfirmasi ke pihak MMGA agar cover both side.

“Tidak hanya konfirmasi ke satu pihak sehingga ada pemberitaan itu. Padahal, faktanya tidak. MMGA hanya melempar pesawat kertas. Dan itu juga sudah diklarifikasi wali Kota Malang dan juga Kasatpol PP sendiri,” paparnya.

“Selama ini tidak ada komunikasi dengan pihak Nusadaily.com. Kalau hanya satu subjek, ya mungkin gak papa, tapi iya kalau bener beritanya? Kalau gak? Kan merugikan pihak lain yang dituduh,” ujarnya.