Tugujatim.id – Saat menyebut promotor kosmetik halal yang hits di Indonesia, barangkali Anda tidak akan melewatkan nama Nurhayati Subakat. Perempuan kelahiran Padang Panjang itu berhasil menjadi salah satu promotor yang sukses dengan produk-produk kosmetik halalnya bersama perusahaan PT Paragon Technology and Innovation yang dia rintis.
Perusahaan ini telah banyak mengeluarkan brand-brand kosmetik halal, baik untuk para kaum hawa maupun adam. Beberapa produk yang tak asing di telinga Anda di antaranya Wardah, Emina, Putri, Kahf, dan lain-lainnya. Itulah produk promotor kosmetik halal karya perusahaan tersebut.
Kali ini Anda akan mengenal lebih jauh siapa sebenarnya sosok perempuan hebat yang lahir pada 72 tahun lalu itu. Nurhayati Subakat lahir pada 27 Juli 1950 di Padang Panjang, Sumatera Barat, sebagai anak keempat dari delapan bersaudara.
Ayahnya bernama Abdul Muin Saidi, seorang pedagang dan pimpinan Muhammadiyah cabang Padang Panjang. Sedangkan ibunya bernama Nurjanah.
Nurhayati Subakat merupakan alumnus Institut Teknologi Bandung dari jurusan farmasi dan lulus pada 1975. Dia mendapat gelar lulusan terbaik S-1 Farmasi ITB pada tahun tersebut.
Setelah lulus dan mendapat gelar profesi farmasi dari ITB, Nurhayati memulai karirnya sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang. Setelah itu, dia juga sempat menjadi apoteker di Bandung sebelum akhirnya pindah ke Jakarta bersama sang suami. Selama di Jakarta, dia pernah bekerja selama 5 tahun di perusahaan kosmetik Wella.
Pilih Resign dari Tempat Kerja
Pada 1985 silam, Nurhayati Subakat keluar dari tempat kerjanya. Dia bersama sang suami memulai usaha berbasis industri rumahan. Produk pertamanya adalah perawatan rambut bagi hair professional dengan merek Putri.
Produk itu dipasarkan di salon-salon sekitar Tangerang dengan harga yang relatif terjangkau dibandingkan produk sejenis di pasaran. Dalam waktu lima tahun, usahanya telah berhasil mempekerjakan 25 karyawan.
Untuk terus mengembangkan usahanya, dia memperkenalkan Wardah sebagai promotor kosmetik halal di Indonesia pada 1995. Peluncuran tersebut didasari karena akan ada kebutuhan tentang produk halal yang semakin meningkat di masa depan, termasuk kebutuhan kosmetik.
Tahun terus berlanjut, untuk merespons dinamisasi pasar, dia bersama Paragon kembali meluncurkan produk dengan brand baru bernama Make Over dan Emina.
Sebagai usaha menjaga dan meningkatkan branding produk perusahaan Paragon sebagai produk kosmetik halal pertama di Indonesia, Nurhayati harus menghadapi berbagai tantangan yaitu menyelaraskan kebutuhan dengan sumber daya yang ada.
Sebab, tuntutan pasar yang selalu dinamis dan kemunculan pesaing yang semakin kompetitif. Beberapa hal tersebut dapat direspons dengan 5 karakter (core value Paragon) yang terdiri atas Ketuhanan, Kepedulian, Rendah Hati, Ketangguhan, serta Inovasi.
Nurhayati juga menambahkan pengetahuan tentang rumus marketing mix andalannya yang sering disebut (4+1) P, yaitu Product, Price, Placement, Promotion, dan yang terakhir adalah pertolongan Tuhan.
Dia menilai seluruh kesuksesan PT Paragon hingga sekarang tidak terlepas dari campur tangan Tuhan. Karena itu, PT Paragon Technology and Innovation bertekad untuk menyebarkan kebermanfaatan dan berkontribusi dalam pembangunan negeri.
Kontribusi ini berdasarkan 4 pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan perempuan. Dia sangat menjunjung tinggi prinsip tujuan bermanfaat, maka kita akan bertumbuh.