JEMBER, Tugujatim.id – Mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) menciptakan inovasi Oil Lab Soil, berupa sabun cuci tangan berbahan dasar minyak jelantah (minyak goreng bekas pakai).
Metode pembelajaran Project Based Learning (PBL) menuntut mahasiswa menyelesaikan permasalahan khususnya terkait limbah minyak jelantah, agar menjadi produk yang bermanfaat melalui kreativitas dan inovasi yang dihadirkan. Para Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Manajemen Agroindustri menciptakan inovasi berupa sabun cuci tangan tersebut.
Diana Rizki Sulistiyo, bersama teman-temannya, memberi nama sabun cuci tangan berbahan dasar limbah minyak tersebut dengan Oil Lab Soil. Sabun tersebut memiliki fungsi yang sama dengan kebanyakan sabun cuci tangan lain, yaitu mampu membersihkan dan memiliki aroma yang tidak kalah wangi.
“Selain itu Oil Lab Soil ini tidak menyebabkan iritasi pada kulit,” jelas Diana Rizki Sulistiyo, Sabtu (25/05/2025).
Melalui pembelajaran PBL tidak sekadar menuntut mahasiswa belajar berbasis masalah, tetapi juga berwirausaha, bahkan pemilihan bahan baku, pengemasan, hingga penjualan.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sabun cuci tangan berbahan dasar minyak jelantah, agar memiliki kualitas lebih meliputi, air, texapon, glicerin, parfume, KHO, dan pewarna.
Minyak jelantah, yang biasanya dihasilkan dari proses memasak, sering kali menjadi masalah besar dalam pengelolaan limbah. Karena sifatnya yang sulit terurai, limbah ini dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.
Sehingga, Diana bersama teman-temannya membuat membuat inovasi sabun cuci tangan, dengan mengolah limbah rumah tangga tersebut agar menjadi produk yang bermanfaat.
“Selain banyaknya limbah minyak jelantah, juga kebutuhan sabun cuci tangan yang juga tinggi, sehingga alasan ini yang juga mendasari kami berinovasi membuat sabun cuci tangan,” jelasnya.
Adapun produk Oil Lab Soil masih dipasarkan di lingkungan kampus Polije saja. Nantinya, Diana dan rekan-rekannya, berharap produknya tersebut agar dapat dipasarkan dengan lingkup yang luas dan mendapatkan izin produksi maupun edar.
Dengan inisiatif ini, bukan hanya menjawab masalah limbah minyak jelantah yang kerap menjadi persoalan lingkungan, tetapi juga menghasilkan produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Diki Febrianto
Editor : Darmadi Sasongko