SURABAYA – Proses Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau yang dikenal sebagai ospek di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) viral di dunia maya. Hal ini lantaran ospek yang digelar melalui aplikasi Zoom itu menunjukkan senior yang membentak mahasiswa baru: Ikat Pinggang Mana!
Kegiatan ospek Unesa yang viral tersebut diketahui terjadi di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa dan tersebar dalam video pendek berduras 29 detik dan 19 detik.
Baca Juga: Tips dan Cara Efektif Membangun Komunikasi dengan Anak Sejak Usia Dini
Dalam video berdurasi 29 detik itu, terlihat tiga orang senior bergantian membentak dan menanyakan ikat pinggang kepada seorang maba layaknya PKKMB pada umumnya.
“Ikat pinggangmu mana?,” ucap seorang senior.
“Ikat pinggang diperlihatkan,” sahut senior yang lain.
Sang maba yang tidak memakai ikat pinggang tersebut hanya bisa meminta maaf. “Maaf kak,” ucap seorang maba yang mengenakan hijab hitam itu.
“Kamu tau tata tertib nggak. Nggak dibaca tata tertibnya?,” tambah senior lainnya.
Sementara pada video selanjutnya yang berdurasi 19 detik, nampak beberapa panitia PKKMB terlibat adu mulut dan saling dorong di hadapan para maba.
Menanggapi hal tersebut, pihak Unesa angkat bicara. Kepala Humas Unesa, Vinda Maya mengakui adanya kesalahan dalam koordinasi pelaksaanaan PKKMB pada salah satu fakultas di Unesa.
Bahkan pihaknya juga telah melakukan koordinasi kepada para pimpinan untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Ketika viral pada Senin (14/9) malam, kita langsung lakukan koordinasi. Jadi kita mengidentifikasi bagaimana kronologinya. Memang itu video dari kami saat proses PKKMB yang berlangsung pada Rabu (9/9) kejadiannya,” ucap Vinda ketika ditemui Basra, partner Tugu Jatim, Selasa (15/9)
Baca Juga: Buah-Buah Terbaik untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Vinda juga menuturkan, jika pihaknya menyayangkan kejadian itu dan tidak setuju dengan adanya kekerasan dalam bentuk apapun.
Akan Lakukan Evaluasi
“Ini menjadi catatan penting bagi kami. Kami sepakat bahwa saat ini kekekrasan dalam bentuk apapun baik verbal maupun non verbal, online maupun offline kami sangat menyangkan hal itu terjadi,” tuturnya.
Bahkan pihaknya juga akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan, mahasiswa terkait, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unesa, hingga para komisi disiplin (Komdis).
“Kita akan melakukan evaluasi, dan akan mencari tahu bagaimana kronologinya. Karena setiap fakultas kan punya peraturan masing-masing,” kata Vinda.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait sanksi yang akan diberikan kepada mahasiswa bersangkutan, pihaknya masih akan melakukan evaluasi terlebih dahulu dan menyelesaikannya secara kekeluargaan.
“Karena ini permasalahan internal, semua anak kami (maba dan panitia). Kami akan berusaha menyelesaikan secara internal dan kekeluargaan. Kami akan cari solusi terbaik, dan kami berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (Amm/Basra/gg)
Sumber Artikel: Berita Anak Surabaya (Basra)