JAKARTA, Tugujatim.id – Jadwal Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana sepanjang 2021 padat sekali. Sampai menjelang akhir tahun masih tetap berkiprah.
Tidak tanggung-tanggung, beberapa jam sebelum pergantian tahun, pembicara laris itu melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di depan pasukan elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur.
Komandan Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus Mayor Inf Alzaki yang mengundang Dr Aqua. Merupakan syukuran akhir tahun yang sekaligus memberikan santunan kepada puluhan anak yatim piatu.
Beberapa minggu lalu Alzaki mengontak Dr Aqua. Menyampaikan undangan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada para prajuritnya.
“Saya mau mengundang Pak Aqua untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajaran saya di Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus. Acaranya Jumat malam (31/12/2021). Sebelumnya diawali dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim piatu. Semoga jadwal Pak Aqua kosong dan berkenan,” ujar lulusan terbaik (Adhi Makayasa) angkatan 2004 itu.
Rencana semula Dr Aqua sekeluarga mau berakhir tahun di Yogyakarta. Namun ada perubahan. Mereka memutuskannya di Bogor. Sehingga undangan Alzaki dapat dipenuhi.
Dr Aqua sangat mengapresiasi undangan Alzaki tersebut. Merupakan momentum yang pas sekali melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan para prajurit Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus.
“Insya Allah saya siap memenuhi undangan melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dari Uda Alzaki. Terima kasih banyak atas amanahnya,” respon Dr Aqua.
Tempat pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasi tersebut di Ruang Rekreasi Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus. Bertajuk “Semangat Juang, Kepedulian Antar Sesama dan Ketaqwaan Pada Tuhan Yang Maha Esa adalah Roh dari Setiap Insan Prajurit Batalyon 812”.
Dalam pemaparannya, Dr Aqua akan mengingatkan seluruh prajurit yang hadir untuk konsisten melaksanakan tiga komitmennya. Ketiga hal tersebut adalah Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
“Jika prajurit dapat secara konsisten melaksanakan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI dalam kesehariannya, baik saat sedang bertugas maupun di luar jam dinas, banyak manfaat yang bakal dirasakannya. Tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat.
Danjen Kopassus Mendukung
Sementara itu sebelum melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa kepada Dr Aqua menyampaikan dukungannya atas pelaksanaan acara tersebut.
Dukungan itu disampaikan Teguh saat Dr Aqua berkomunikasi melalui telefon dengannya pada Jumat sore. Mereka sudah lama berteman dan akrab sekali.
Saat bapak satu putra itu masih menjabat Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti di Kupang, Nusa Tenggara B (2017-2018), Dr Aqua diundang ke sana untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di semua satuan termasuk Batalyon dan Kodim-Kodim.
Waktu itu acaranya sukses. Termasuk saat di Kupang yang dihadiri lebih dari seribu orang dari berbagai unsur pemerintah dan elemen masyarakat.
“Insya Allah tahun depan saya minta Mas Aqua memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi ke semua satuan yang ada di Kopassus. Kegiatan tersebut seperti yang pernah kita laksanakan di Nusa Tenggara Barat saat saya menjadi Danrem,” ujar Teguh yang rendah hati.
Sejarah Batalyon 812
Nama pertama dari Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus adalah Batalyon 52/Anti Teror. Batalyon ini diresmikan pada tanggal 25 Juni 1996 dengan tunggul “Wira Drhda Gabhira” yang mengandung arti “pantang menyerah menghadapi tugas yang beresiko tinggi, kokoh kuat dan tidak terkalahkan, daya gempur yang tinggi dalam menyelesaikan sasaran”.
Munculnya Batalyon tersebut berasal dari adanya perubahan Detasemen 81 Kopassus menjadi Grup 5 Anti Teror yang mengalami validasi organisasi.
Detasemen-81 Kopassus mengalami perubahan berdasarkan keputusan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Nomor: Kep/9/V/1996 tanggal 1 Mei 1996 tentang “perubahan Organisasi dari Detasemen-81 Kopassus menjadi Organisasi Grup-5/Anti Teror Kopassus”. Diikuti dengan terbitnya Surat Keputusan Kasad Nomor: Skep/207/VI/1996 tanggal 17 Juni 1996 tentang “pengesahan penggunaan lambang kesatuan tingkat Tunggul dalam jajaran Kopassus”.
Batalyon 52/Anti Teror disusun dengan susunan organisasi 2 detasemen dengan masing-masing detasemen terdiri dua tim. Detasemen-1 adalah Tim Freefall dan Tim Jihandak, sedangkan Detasemen-2 terdiri dari Tim Pasukan Katak dan Tim Penembak Runduk.
Oleh karena itu, guna memenuhi kebutuhan personel Batalyon 52/Anti Teror, maka personel yang dipilih harus memenuhi standar kualifikasi yang diharapkan sesuai dengan spesialisasi di masing-masing tim.
Para personel yang berpengalaman berasal dari prajurit yang sudah senior, maka Batalyon 52/Anti Teror mayoritas diisi personel senior sebagai kerangka dasarnya. Untuk pemenuhan organisasi sesuai dengan tabel organisasi dan personel (TOP) maka dilaksanakan sistem perekrutan (werving) dari personel Grup 1, Grup 2, Grup 3, Pusdikpassus, dan Denma Kopassus. Kemudian dilanjutkan Pendidikan Anti Teror, secara bergelombang.
Pendidikan ini dilaksanakan selama tujuh bulan terdiri dari tiga bulan tahap basis dan empat bulan tahap aplikasi. Di samping itu, pemenuhan materiil satuan juga merupakan alokasi dari Grup5/Anti Teror Kopassus.
Hal ini disesuaikan dengan materiil dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh masing-masing tim berdasarkan kualifikasinya. Oleh karena itu Gudang Paska (gudang perlengkapan Pasukan Katak) yang sebelum merupakan materiil dari Grup 5/Anti Teror berubah menjadi perlengkapan materiil dari Batalyon 52 termasuk workshop dan gudang perlengkapan free fall, snipers, dan jihandak beserta seluruh perlengkapan dan komponennya.
Pada tanggal 6 Juni 2001, nama Batalyon 52/Anti Teror berubah menjadi Batalyon 812/Bantuan. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut dikeluarkan Keputusan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Nomor : Kep/12/VI/2001 tanggal 6 Juni 2001 tentang “perubahan Organisasi dari Grup-5/Anti Teror Kopassus menjadi Organisasi Satuan-81/ Gultor Kopassus”.
Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan komposisi dari tim-tim spesialisasi di mana Tim Freefall yang semula berada di Batalyon 52/Anti Teror bertukar tempat dengan Tim Cakra yang berada di Batalyon 51/Anti Teror.
Di Batalyon 812/Bantuan setelah validasi ini membawahi Tim Bakduk, Tim Cakra, Tim Jihandak dan Tim Paska. Nama batalyon kembali berubah pada tanggal 11 Februari 2004, yaitu dari Batalyon 812/Bantuan menjadi Batalyon Bantuan.
Hal ini karena adanya perubahan organisasi dari Satuan 81/Gultor Kopassus menjadi Satuan 81 Kopassus berdasarkan Keputusan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Nomor: Kep/20/ II/2004 tanggal 11 Februari 2004. Namun, validasi organisasi dan tugas kali ini tidak merubah komposisi dari tim-tim spesialisasi yang ada dibawahnya.
Pada tahun 2015 kembali terjadi validasi organisasi di Satuan 81 Kopassus yang berdampak pada berubahnya nama Batalyon Bantuan menjadi Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus. Dalam validasi organisasi ini, terdapat perubahan dari komposisi tim spesialisasi di bawahnya yaitu Tim Cakra/K9 bergeser ke Detasemen Bantuan.
Kondisi ini memberikan kesempatan untuk memekarkan Pasukan Katak dari sebelumnya dalam satuan tingkat tim menjadi tingkat detasemen. Hal ini berdasarkan pada Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/167/1/2014, tanggal 24 Januari 2014 tentang penyusunan, validasi, evaluasi dan pengesahan Orgas kesatuan jajaran TNI AD dalam Program Anggaran TA. 2014.
Pada akhirnya Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus adalah satuan taktis dasar yang personel organiknya terdiri dari kecabangan Infanteri dan kecabangan lainnya yang memiliki kualifikasi Para Komando, Gultor, Paska, Bakduk, dan Jihandak.
Keseluruhan organisasi ini disusun secara serasi dan seimbang untuk memungkinkan pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya secara berhasil dan berdaya guna. (*)