TUBAN, Tugujatim.id – Pandemi COVID-19 yang menerjang hampi 11 bulan terakhir ini, membawa luka yang mendalam. Pasalnya, hal ini berdampak ke perekonomian yang seakan berjalan di tempat, bahkah cenderung menurun. Akibatnya, roda perputaran uang menjadi tersendat. Satu di antaranya yakni bisnis hotel dan restoran.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Tuban, Mirza Ali Mansur mengatakan, dari wabah pandemi ini hingga awal tahun ini, tak kurang dari 10 persen tingkat huniannya dari kondisi normal. Jadi ini menjadi problem bagi pengelola.
“Kebijakan PSBB dulu, sekarang PPKM mewajibkan masyarakat untuk di rumah saja, jadi imbasnya pasti (pasti ada, red),” kata pria yang akrab dipanggi Mirza ini kepada awak media, Selasa (9/2/2021).
30 Persen Pengusaha Hotel dan Restoran PHK Karyawan
Mirza menambahkan, sampai hari ini dikisaran persentase ada sekitar 30 persen yang sudah merumahkan dan memutus kontrak karyawannya. Sebab, pengelola hotel ataupun restoran sudah dibebani listrik, air, ditambah yang lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi teman-teman pengusaha hotel yang sudah bertahan di masa pandemi COVID-19 ini,” kata pria yang juga menjabat ketua Koni Tuban ini.
Suami dari Ratna Juwita Sari Anggota Komisi VII DPRRI ini berharap, virus yang awalnya muncul di Wuhan, China ini segera hilang, dan bisnis perhotelan maupun restoran kembali bergeliat. Di mana dua bisnis tersebut agar bisa menompang perekonomian di wilayah Kabupaten Tuban.
“Semoga kita bisa kembali normal kembali,” pungkasnya. (Mochamad Abdurrochim/gg)