Oleh: Eko Setyo Prayogi, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
Permasalahan Energi di Indonesia
Meningkatnya pembangunan bidang industri ataupun kebutuhan masyarakat di Indonesia diikuti dengan kebutuhan energi nasional yang semakin meningkat begitu juga dengan konsumsi energi yang meningkat. Adapun konsumsi energi terbesar berasal dari penggunaan listrik.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (2010) menjelaskan bahwa sepuluh tahun terakhir, kebutuhan energi listrik di Indonesia tumbuh sebesar 6.4% per tahun. Angka pertumbuhan tersebut pastinya akan selalu meningkat pertahunnya. Sehingga dalam kurun waktu 2010-2019, kebutuhan listrik diproyeksikan akan tumbuh rata-rata 9,3% per tahun.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan energi di bidang industri dan masyarakat tersebut, Indonesia memerlukan pasokan energi yang cukup besar. Namun, penggunaan energi di Indonesia saat ini masih tergantung pada sumber daya energi tak terbarukan seperti yang berasal dari fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam.
Seiring berjalannya waktu, ketersediaan sumber daya energi dari fosil akan menipis atau bahkan habis. Di samping itu, pemanfaatan bahan bakar fosil yang berlebihan akan meningkatkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar yang akhirnya akan membawa dampak pada perubahan iklim secara global. Karena ketersediaan energi fosil semakin menipis maka diperlukan usaha antisipasi salah satunya dengan menggunakan energi baru terbarukan (EBT).
Namun di Indonesia sendiri energi baru terbarukan belum dikembangkan secara maksimal. Saat ini pemerintah juga belum memiliki cadangan energi yang cukup, cadangan BBM Indonesia diperkirakan hanya mampu memenuhi kebutuhan BBM selama 22 hari (PT Pertamina (Persero)) dan pemerintah harus melakukan impor minyak untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Dengan keadaan yang seperti ini, Indonesia dapat dikatakan berada dalam kondisi ketahanan energi yang rendah.
Kondisi ketahanan energi yang rendah tentunya sangat membahayakan bagi pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi secara baik, maka Indonesia akan sangat rentan terjadi krisis energi listrik, yang pada akhirnya mempengaruhi daya saing nasional terhadap perekonomian global. ketahanan energi yang bersifat jangka panjang.
Ketahanan energi adalah suatu kondisi terjaminnya ketersediaan energi, akses masyarakat terhadap energi pada harga yang terjangkau dalam jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh gejolak regional maupun internasional. Lalu bagaimana Ketahanan Energi Nasional dapat terjamin?
Peran Generasi Z dalam Menjamin Ketahanan Energi Nasional
Salah satu aspek makro ketahanan energi yaitu kemampuan Sumber Daya Manusia atau SDM. Adapun SDM yang dimaksudkan meliputi generasi Z.
Menurut Tapscott (2008) generasi Z adalah golongan yang dilahirkan tahun 1998 hingga 2009 dikenal lebih mandiri daripada generasi sebelumnya. Mereka juga dibesarkan untuk lebih menerima dan menghormati lingkungan dibanding generasi orang-orang sebelumnya.
Dengan berbagai karakteristik tersebut, generasi Z diharapkan mampu berperan dalam menjamin ketahanan energi nasional. Contoh nyata peran generasi Z tersebut adalah dengan ikut serta kegiatan-kegiatan atau kampanye hemat energi dan dengan kemampuan teknologi yang dimiliki dapat ikut serta menyuarakan gerakan hemat energi yang pastinya berprinsip berkelanjutan.
Terlebih apabila generasi Z dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang mumpuni maka ketahanan energi dapat tercapai. Dengan karakter generasi Z yang sangat melek teknologi dan kreatif maka diharapkan ke depannya mampu menciptakan inovasi yang mampu memaksimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai pengganti energi batu bara.
Adapun hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjamin ketahanan energi nasional adalah memperhitungkan aspek lingkungan hidup, khususnya untuk menjaga ketahanan energi jangka panjang. Solusi yang harus dilakukan untuk menjaga lingkungan hidup tetap terjaga adalah peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan, penerapan program konservasi energi, dan pemakaian teknologi bersih lingkungan.
Referensi:
BPPT, “Outlook Energi Indonesia 2010”, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, 2010
Taspcott, Don (2008). GrownUp Digital: How the Net GenerationisChangingYour World. McGraw-Hill.,