MALANG, Tugujatim.id – Pasca bencana banjir yang menerjang Jl Tlekung Bayur, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Senin malam (14/03/2022), mengakibatkan banyak kerugian bagi warga yang terdampak. Bahkan, rumah para korban banjir ini rusak hingga harta bendanya hilang. Bagaimana kisah pilu para korban banjir Kota Malang ini?
Anggi Suro, salah satu korban banjir Kota Malang menyampaikan, saat diterjang air yang meluap dia bersama istrinya yang sedang hamil 8 bulan dan anaknya terjebak banjir karena arus air yang cepat tinggi yaitu mencapai sekitar 3 meter. Mereka pun harus berada di atas kanopi rumah karena air banjir yang begitu tinggi.
“Pukul 17.00 itu kan udah hujan deras terus sempat lampu mati. Kebetulan saya pesan makanan online. Pas ngambil, saya lihat air banjir masih setumit. Setelah 15 menitan, pintu saya tiba-tiba terbuka padahal sudah ditutup ternyata airnya masuk,” ujarnya pada Selasa (15/03/2022).
Dia melanjutkan kisah menjadi korban banjir Kota Malang, dia keluar rumah dan melihat air sudah sepaha.
“Akhirnya saya ngajak anak sama istri saya untuk pergi sembari menyelamatkan barang-barang yang penting, tapi pas keluar airnya sudah sedada. Akhirnya kami memutuskan untuk naik ke atas kanopi rumah,” ungkapnya.
Anggi melanjutkan, selama berada di atas kanopi rumah dia mengajak istri dan anaknya bercanda agar tidak panik dan membuat pingsan meski arus air sudah sangat deras.
“Kami awalnya kan sempat shock, jadi di atas itu saya berinisiatif untuk ngajak bercanda istri sama anak saya karena khawatir mereka terkena hipotermia terus bisa pingsan,” lanjutnya.
Pria yang telah tinggal selama dua tahun di pemukiman itu membeberkan, setelah ada kejadian banjir dia berencana pindah rumah akibat trauma banjir yang datang secara tiba-tiba.
“Mungkin saya gak akan kembali. Habis ini mungkin rumah saya jual karena kami trauma, istilahnya meski nanti dibangun tembok yang tinggi kejadian seperti itu kadang tidak bisa dicegah,” ujarnya.
Sementara itu, korban banjir Kota Malang lainnya bernama Ridho Siswantono mengaku banjir ini kali pertama terjadi selama dia tinggal di daerah tersebut. Bahkan, dia mengatakan, ini mengakibatkan kerugian hampir ratusan juta rupiah.
“Kalau kerugian, ya banyak mulai dari mobil, laptop, sepeda motor, printer, televisi, kulkas, mesin cuci, termasuk depan saya ini ada pabrik marning jagungnya juga kebanjiran,” tuturnya.
Ridho mengungkapkan, penyebab banjir tersebut dikarenakan hujan deras yang mengakibatkan arus air Sungai Kali Sari meluap dan tanggulnya jebol.
“Setelah dievakuasi itu ternyata penyebabnya tanggul sungai itu jebol, akhirnya airnya meluap ke rumah warga,” tutupnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim