KEDIRI, Tugujatim.id – Pemkot Kediri melalui dinas kesehatan (dinkes) melakukan testing kontak erat pada siswa dan guru kelas setelah ditemukan 3 siswa positif Covid-19 pada rapid test acak di Kota Kediri. Salah satu lokasi rapid test dilakukan di Puskesmas Balowerti pada Jumat (22/10/2021). Ada 25 sasaran yang terdiri dari 24 siswa dan 1 guru kelas. Selain itu, tracing dan testing dilakukan di rumah pasien untuk mendeteksi kontak erat.
“Namun, karena dia (pasien, red) berdomisili di wilayah Puskesmas Campurejo, maka kami berkoordinasi untuk dilakukan tracing dan testing melalui puskesmas tersebut,” ujar Kepala Puskesmas Poned Balowerti Henry Mulyono.
Saat dihubungi, Kepala Puskesmas Wilayah Campurejo Purnanti menyampaikan, timnya telah ke rumah pasien dan melakukan testing PCR.
“Yang bersangkutan dan ibunya sudah kami tes PCR, nanti akan disusul ayahnya karena masih bekerja. Tes PCR ini juga dimaksudkan agar orang tuanya mendapat hasil yang pasti. Karena kemarin setelah diadakan rapid test di sekolah, yang bersangkutan melakukan tes rapid antigen lagi di apotek,” ujar Purnanti.
Sementara itu, Kepala MIN 1 Kota Kediri Heri Susilo menyampaikan telah menyiapkan jadwal untuk desinfeksi seluruh ruangan kelas. Dia menuturkan, setiap siswa yang memasuki area sekolah diwajibkan tanpa didampingi orang tua. Di tiap meja kelas pun sudah disediakan hand sanitizer dan berkapasitas 14-15 siswa saja.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar pun menyampaikan, adanya rapid test acak dan lanjutan ini sebagai bentuk antisipasi dan pengamanan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di Kota Kediri. Maka dari itu, Mas Abu, sapaan akrabnya, berharap pihak sekolah dan wali murid memfasilitasi tim dari Pemkot Kediri untuk melakukan tracing 100 persen pada kelas yang ditemukan hasil positif.
“Kami akan terus melakukan rapid test secara acak ke sekolah-sekolah untuk mendeteksi dini. Semua ini dilakukan untuk kebaikan bersama,” ujar Mas Abu.
Dia menambahkan, bagi masyarakat Kota Kediri yang terpapar Covid-19 dan memilih second opinion atau tes ulang, Mas Abu mengimbau untuk tes dengan tingkatan di atasnya, misalnya PCR.