Pemkot Surabaya Klasifikasi Kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah

pemkot surabaya tugu jatim
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Foto: Dok Diskominfo Kota Surabaya

SURABAYA, Tugujatim.idPemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuat klasifikasi kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebagai pemetaan terhadap keluarga miskin agar bantuan tepat sasaran.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Surahaya, Eri Cahyadi. Dia mengatakan bahwa warga harus memahami bagaimana kebijakan Pemkot Surabaya untuk MBR karena masih banyak pemikiran bahwa mereka bisa mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya jika masuk kategori MBR.

Kata dia, Pemkot Surabaya membagi kategori MBR dengan indikator Keluarga Miskin dan Pra Miskin. Dengan begitu, bantuan yang diberikan kepada mereka bisa tepat sasaran.

“Nantinya kita akan buat klasifikasi dan penggolongan agar tidak seperti sekarang ada masyarakat yang mempunyai kendaraan seperti motor dan mobil tapi masuk sebagai MBR. Kami tidak mau bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran,” ujarnya.

Eri menjelaskan bahwa apabila ada keluarga yang masuk kategori miskin tapi mereka mempunyai aset seperti kendaraan bermotor, maka artinya mereka tidak masuk kategori miskin. “Keluarga miskin adalah orang yang meminta penghasilan, karena penghasilan untuk makan saja tidak bisa,” jelasnya.

“Tapi kalau dia punya penghasilan bisa untuk cicil motor, berarti dia masuk keluarga pra miskin, dia sudah sejahtera tapi masih dalam kategori pra miskin,” tambahnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajriatin menyampaikan bahwa MBR adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang mana diambil dari 40 persen tingkat kesejahteraan yang paling rendah.

pemkot surabaya tugu jatim
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajriatin. Foto: Dok Humas Dinsos Kota Surabaya

“MBR ini adalah 40 persen dari total seluruh warga penduduk Kota Surabaya. Tapi keluarga miskin, indikatornya mengikuti garis kemiskinan sesuai dengan survei BPS per kapita rill di Kota Surabaya,” jelasnya, di kantornya, pada Senin (28/11/2022).

Lanjut Anna, MBR belum tentu masuk keluarga miskin. Namun, warga yang tidak masuk keluarga miskin tetap mendapatkan perhatian dari Pemkot Surabaya. “Sesuai dengan jenis kebutuhannya, jadi tidak total semuanya diberikan perhatian oleh Pemkot. Jika kebutuhannya untuk bekerja, kita tetap bantu dengan memberikan pekerjaan,” pungkasnya.