MALANG, Tugujatim.id – Jurnalis, wartawan, atau reporter ternyata bukan sekadar pekerjaan menulis dan menerbitkan berita berdasarkan data dan fakta di lapangan. Ternyata ada peran yang lebih besar di dalamnya. Yakni peran dalam memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui karya jurnalistik berkualitas.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Pendidikan sekaligus penggagas Sekolah Ilmuan Minangkabau, Ikhsyat Syukur, saat memberikan materi dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan pada Senin (31/05/2021) melalui Zoom Meeting.
“Peran ini sesuai dengan pembukaan UUD 1995 yang selalu digaungkan saat upacara bendera, kata-kata yang sangat terkenal itu,” ucapnya kepada audiens.
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan…” ucapnya sembari membacakan Pembukaan UUD 1945.
Selain itu, Ikhsyat mengatakan bahwa media secara sosial memiliki peran dan tanggung jawab untuk mencerdaskan atau mengedukasi masyarakat dan melakukan kontrol sosial.
“Secara moral, media memiliki peran dan tanggung jawab sebagai penyampai informasi yang benar. Artinya menyampaikan berita secara akurat atau valid, objektif, dan berimbang,” tegasnya.
Oleh karena itu, ketika semuanya berjalan lancar maka akan terbentuk opini yang sesuai fakta.
Ikhsyat juga mengatakan bahwa di beberapa negara, media dipercaya sebagai pilar keempat negara.
“Thomas Jefferson pernah mengatakan, bahwa lebih baik memiliki pers tanpa pemerintah, daripada memiliki pemerintah tanpa pers. Pernyataan presiden ke-3 Amerika Serikat yang sangat monumental bagi dunia pers ini juga disebut-sebut menandai lahirnya pers sebagai pilar keempat demokrasi di Amerika,” ungkapnya.
Namun, menurutnya kini media justru dijadikan alat untuk memanipulasi opini publik di dunia maya. Ada juga upaya manipulasi opini publik di media sosial yang juga berhubungan dengan media mainstream.
“Media mainstream juga sering mengamplifikasi isu atau opini publik yang tengah ramai diperbincangkan pengguna media sosial ke dalam pemberitaan media,” ungkapnya.
Terakhir, ia menyampaikan bahwa Jurnalis harus kembali ke idealismenya berdasarkan kode etik yang ia miliki mulai dari berkomitmen untuk kebenaran, melakukan validasi dan memiliki idealisme.