SURABAYA, Tugujatim.id – Budaya dan bahasa Indonesia memiliki daya tarik sendiri di mata dunia. Salah satunya seorang pengajar asal Australia Vicki Richardson menyibukkan dirinya dengan pulang pergi Australia-Indonesia demi menjadi volunteer pendidikan untuk Indonesia hingga 40 tahun lamanya.
Berawal dari kecintaannya terhadap kebudayaan nusantara, terutama bahasa Indonesia, Vicki terdorong untuk meresmikan program Australia-Indonesia Building Relations through Intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE) yaitu suatu program yang menghubungkan sekolah di Indonesia dengan sekolah di Australia melalui kerja sama antara SMAN 5 Surabaya dan Tranby College, Perth Australia.
Kecintaannya terhadap budaya dan bahasa Indonesia terus berlanjut dari pertama kali datang ke Indonesia sampai saat ini.
Saat usianya 39 tahun, Vicki memutuskan untuk serius belajar melanjutkan studinya di Universitas ternama di Yogyakarta dengan program studi Antropologi dan Bahasa Indonesia. Sejak itu, Vicki tertarik untuk menjadi seorang guru bahasa Indonesia dan bisa memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia ke negara asalnya.
Founder Pondok Inspirasi, Rico Juni Artanto berkesempatan untuk bertemu langsung dengan sosok inspiratif itu, di Surabaya, pada Kamis, 23 Maret 2023 lalu.
Rico dan tim Ruber Academy melakukan wawancara dan mengikuti aktivitas Vicki dengan menghadiri undangan dari beberapa sekolah dan dinas pendidikan di Surabaya.
“Pertama kali saya datang ke Indonesia, saya jatuh cinta dengan bahasa dan kebudayaan Indonesia. Sejak itu saya ingin anak Australia mengenal negara tetangganya, baik dari kebudayaan maupun bahasa. Tapi yang paling penting adalah hubungan baik antara Australia dan Indonesia. Itu alasan saya mulai dengan program BRIDGE, jadi ada kerja sama dengan SMAN 5 Surabaya selama 10 tahun dengan melakukan pertukaran pelajar antara SMAN 5 Surabaya dengan Tranby College, Perth Australia”, ujar Vicki.
Vicki mengajar bahasa Indonesia dengan teknik mengajar bahasa ibu, dimulai dengan harus mendengar, mengulang, dan mengenal kosa kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebelum memperkenalkan tata bahasa Indonesia.
Yang membuat menarik sebagai guru menurut Vicki, yaitu ketika anak mau dan semangat untuk terus belajar.
Pertama kali memutuskan untuk tinggal di Surabaya, Vicki disambut baik oleh masyarakat Surabaya. Vicki mendapatkan kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan kini Vicki ikut mendukung kurikulum bahasa Indonesia di jenjang SMK.
“Saat itu saya pernah ditanya oleh salah satu kerabat di Surabaya, ‘Ibu mau melakukan apa di Surabaya?’ Lalu saya jawab kalau saya mau bekerjasama dengan anak jalanan. Ternyata banyak dari mereka punya kemauan dan semangat yang tinggi untuk belajar tapi harus terhambat karena kurang mampu,” tambah Vicki.
Guru terbaik yang mendukung Vicki bisa terus mempertahankan misinya adalah pengalamannya dari kecil hingga sekarang.
Kabarnya, Vicki berangkat dari keluarga yang tidak memberikan kebebasan perempuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan, saat itu Vicki hanya bisa lulus di jenjang SMP.
Saat usianya yang masih muda, Vicki mengalami banyak tantangan hidup. Sejak usianya menginjak 16 tahun, Vicki harus ditinggalkan oleh nenek yang selama ini banyak mendukungnya. Kemudian sejak saat itulah, Vicki harus mulai hidup mandiri, mendaftar sekolah hingga mencari pekerjaan sendiri. Dari pengalaman masa kecil itulah membuat Vicki merasa empati kepada orang-orang yang mau berhasil.
Perjalanan Australia-Indonesia tidak membuat Vicki merasa lelah. Keikutsertaannya menjadi seorang direktur dari salah satu lembaga yang mendukung hubungan bilateral antara Indonesia-Australia (Indonesia Institute) membuat Vicki lebih semangat dalam melanjutkan misi dalam memartabatkan bahasa Indonesia di Australia maupun dunia.
Menurut Vicki, aktivitasnya saat ini membuatnya lebih sehat, mempunyai pikiran positif karena bisa bertemu dan berbagi kebahagiaan bersama anak-anak. Selama 40 tahun Indonesia-Australia dikabarkan Vicki murni menggunakan dana sendiri, karena menurut Vicki ini sudah menjadi rencananya sejak dulu dan sudah mempersiapkan tabungan untuk itu.
Hingga sekarang, Vicki tak pernah merasa menyesal dengan pilihannya karena Vicki mengaku senang bisa membantu anak-anak Indonesia, khususnya di Surabaya untuk terus mengenyam pendidikan yang layak.
“Saya dibuat terkagum. Sangat terbukti beliau mendidik dengan sabar, tekun, telaten membuat confidence level dari peserta didik naik tajam,” ucap Rico memberikan kesan setelah pertemuannya bersama Vicki.