SURABAYA, Tugujatim.id – Menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, harga daging sapi di Kota Surabaya mengalami kenaikan sekitar Rp 10 ribu per kilogramnya. Kenaikan harga daging tersebut dikarenakan permintaan daging meningkat.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, mengatakan harga daging relatif stabil sekisar Rp 110-120 ribu per kilogram.
“Itu wajar jelang lebaran karena permintaan daging meningkat,” kata Fajar, saat ditemui Tugujatim.id, Selasa (26/4/2022).
Fajar mengaku dalam tiga hari terakhir ini RPH mengalami peningkatan permintaan yang biasanya pemotongan sapi sebanyak 160 ekor per malam. Namun, naik menjadi 40 ekor sapi, artinya pemotongan 200 ekor per malam.
“Insyaallah pasokan daging di Surabaya relatif aman. Tiga hari terakhir jumlah sapi yang dipotong RPH meningkat rata-rata 200 ekor sapi per malam,” ujarnya.
Muhammad (30) salah satu pedagang sapi di Pasar Wonokromo, Surabaya, mengaku, harga daging jualannya naik sekisar Rp 120 ribu. Menurutnya, hal yang wajar mendekati hari raya Idul Fitri.
“Haraga daging sekarang Rp 120 itu daging yang nomor 1. Yang biasa Rp100-110 sekarang naik ya, mau riyoyo (lebaran Idul Fitri),” ujar Muhammad, saat ditemui di pasar Wonokromo.
Selain mengalami kenaikan, Muhammad juga mengaku bahwa daging jualannya mengalami sepi pembeli.
“Ini dua hari yang lalu aja sepi. Ini saiki kelihatan sepi kan,” tuturnya.
Rohmah, pedagang daging di Pasar Wonokromo, mengatakan harga sekilo daging sapi semula berkisar Rp 110-115 ribu. Kenaikan harga sudah berlangsung dua bulan terakhir.
“Sekarang sudah Rp 120 ribu per kilogram, kemarin Rp 110-115. Sudah dua bulana ini naik,” kata Rohmah.
Rohma menjelaskan ketika daging sapi naik, maka mengurangi jumlah pembelian. Pembeli bakal cenderung pindah ke daging ayam yang punya harga lebih stabil di pasaran.
“Kalau naik terus pembeli berkurang, pindah ke (daging) ayam semua. Daging ayam stabil, paling parah 34-38 sekilonya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Rohmah pun berharap untuk pemerintah supaya ada solusi guna mencegah lonjakan yang semakin signifikan.
“Ya pingin gak naik lagi, kalau bisa turun lah,” terangnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim