TUBAN, Tugujatim.id – Isu politik dan dukung-mendukung menjadi pembicaraan hangat di Kabupaten Tuban jelang Pilkada 2024. Termasuk munculnya Pesan WA Dukungan secara berantai yang disebutkan dalam pesan tersebut berasal dari Dewan Pimpinan Daerah Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Kabupaten Tuban.
Pesan WA tersebar di grup pengurus Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang mengindikasikan dukungan terbuka dari BKPRMI kepada pasangan bakal calon Bupati Tuban, Mas Lindra dan Joko Sarwono. Disebutkan dalam pesan itu, bahwa dukungan diberikan demi menjaga keberlanjutan program insentif bagi para guru TPQ di Kabupaten Tuban.
Pesan yang beredar juga berisi ajakan kepada para guru TPQ untuk mengajak minimal dua anggota keluarga memberikan dukungan suara kepada Mas Lindra-Joko Sarwono. Serta mencantumkan bahwa dukungan tersebut merupakan hasil Musyawarah Internal DPD BKPRMI untuk menyelaraskan program-program organisasi.
“Assalamu’alaikum wr wb. Bapak/ibu Kepala TPQ nyuwun di bantu, untuk wilayah Kec Semanding khusus guru TPQ untuk mengondisikan keluarganya dengan cara 1 guru membawa 2 orang anggota keluarga untuk mendukung Mas Lindra Joko Sarwono untuk periode 2024/2029. Permintaan dukungan ini adalah hasil musyawarah DPD BKPRMI untuk merapat ke Mas Lindra terkait Pilbup. Ngapunten, demi mengamankan program-program DPD BKPRMI dan insentif guru ngaji,” demikian kutipan dari salah satu pesan yang beredar dikutip Rabu (11/09/2024).
Isu tersebut dengan cepat memancing perhatian publik, terutama di kalangan guru TPQ yang khawatir dengan kelanjutan program insentif yang selama ini diterima. Pasalnya, insentif tahunan bagi guru ngaji yang mencapai Rp23 Miliar dinilai sangat penting untuk menunjang kesejahteraan.
Kabag Pemerintahan dan Kesejahteraan Pemkab Tuban, Joko Purnomo memberikan klarifikasi mengenai isu ancaman terhadap insentif Guru TPQ sebagaimana dalam pesan yang beredar tersebut.
“Benar tidaknya saya nggak paham, tapi kalau pun mereka mendukung paslon kan gak ada salahnya,” ujar Joko Purnomo, Rabu (11/09/2024).
Joko menegaskan bahwa insentif guru ngaji sejauh ini tidak terikat dengan pilihan politik apapun. Namun, peredaran pesan tersebut memunculkan kekhawatiran bahwa jalur politik tertentu bisa menjadi penentu keberlanjutan bantuan keuangan ini di masa depan.
“Dari Kesra tidak pernah ada ancaman ataupun apa-apa terkait pemberian insentif guru ngaji,” tandas eks-Camat Rengel ini.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak BKPRMI Tuban belum memberikan komentar resmi terkait pesan berantai yang beredar tersebut. Tugujatim.id berusaha mendapatkan klarifiksi dari Ketua DPD BKPRMI Tuban, Subhan, namun belum mendapatkan jawaban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Mochamad Abdurrochim
Editor: Darmadi Sasongko