SURABAYA, Tugujatim.id – Viral di media sosial, jawaban tidak terduga saat petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menegur warga Surabaya Utara yang membuang sampah di sungai. Curhatan petugas DLH Surabaya yang tanpa diketahui namanya ini diunggah oleh akun Instagram Sekitar Surabaya pada Rabu (30/10/2024).
Diketahui, kejadian tersebut berlokasi di daerah Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Petugas DLH Surabaya tersebut mengungkapkan kekesalannya saat membersihkan sampah di sungai yang berdekatan langsung dengan pemukiman warga.
“Mau kan aku nggarap nak kene, onok wong mbuak sampah, tak tegur ‘pak ojok mbuak nak kunu pak’. (Tadi kan saya membersihkan sampah di sini, ada orang membuang sampah, saya tegur ‘pak jangan buang sampah di sini’),” kata petugas tersebut.
Baca Juga: Lesbumi NU Galang Kekuatan Budaya di Pesantren untuk Lawan Invasi Pemikiran
Petugas DLH Surabaya tersebut nampak kesal karena saat dia membersihkan sungai, justru seorang warga dengan seenaknya membuang sampah di depannya. Lantas dia memberikan teguran agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Namun, jawaban tidak terduga justru terlontar. Warga yang membuang sampah tersebut bersikap sinis dan mengejek petugas DLH.
“Jawabane enteng rek, sumpah. Lek misale gak kotor engkok awakmu gak kerjo. Mangan gaji buta. (Jawabannya ringan. Kalau nggak kotor nanti kamu nggak kerja, makan gaji buta),” imbuhnya.
Petugas DLH itu pun merasa warga Surabaya Utara lebih minim kesadarannya dalam menjaga lingkungan dibanding warga Surabaya kawasan lainnya (Barat, Pusat, dan Selatan).
“Wong Utara ancen ruwet koyokane rek, sumpah bedo karo Barat, Pusat, Selatan. Mungkin lek ditegur yo jawab oh yo mas sepurane. (Orang Utara sepertinya ribet. Berbeda dengan Barat, Pusat, dan Selatan. Kalau ditegur mungkin jawabnya oh iya mas maaf),” ucapnya.
“Loh en iki, nek ditegur jawabane enteng. Lha wong iki kaline Gusti Pangeran. (Lihat ini, kalau ditegur jawabannya mudah. Sungai ini kan miliknya Tuhan),” tutupnya.
Peristiwa ini pun memicu beragam reaksi dari netizen. Seorang akun bernama @bayu_laksmana77 mengatakan, orang Surabaya Utara yang ribet kebanyakan merupakan pendatang.
“Bukan orang Utara yang ribet, Mas. Seng ribet iku pendatang yang bermukim di Surabaya Utara,” tulisnya.
Baca Juga: Akhiri Peceklik Gol, Persebaya Surabaya Bakal Bangkit Jelang Lawan PSIS Semarang
Kemudian, salah seorang akun juga menyoroti penegakan peraturan daerah (perda) belum memberikan sanksi tegas bagi warga yang membuang sampah sembarangan.
“Sudahlah, sanksi itu harus diterapkan, kan sudah ada Perdanya. Kalau nggak tegas ya selamanya gini,” tulis @bw_budiartowijoyo.
Kejadian ini tentunya menjadi sindiran keras bagi masyarakat masih kerap membuang sampah sembarangan, terutama di sungai.
Mengutip dari data yang diungkap Mongabay, Indonesia menghadapi darurat sampah hingga 68 juta ton per tahun. Sebanyak 11 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang mencemari laut.
Rendahnya pengelolaan sampah di kota besar seperti di Surabaya menjadi tantangan tersendiri untuk mendesak agar sampah di TPA dapat dikelola dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati