SURABAYA, Tugujatim.id – Pencabutan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara nasional membuat aktivitas di pasar tradisional Kota Surabaya meningkat.
Hal itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Pasar Surya (PD Pasar Surya) Surabaya, Agus Priyo, bahwa pencabutan PPKM mengakibatkan aktivitas perdagangan di pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Surya meningkat.
“Dengan dicabutnya PPKM, pendapatan pedagang meningkat. Saat (perayaan) tahun baru misalnya, setelah dua tahun dilarang dan kemarin boleh, jadi pasar pendapatannya ikut meningkat luar biasa,” ucapnya, pada Kamis (12/1/2023).
Seperti di antaranya aktivitas perdagangan di Pasar Ikan Pabean Surabaya, kata dia, saat perayaan tahun baru 2023, pembeli meningkat hingga 100 persen.
“Untuk pasar-pasar yang lain juga kami pantau aktivitasnya mulai banyak meningkat, kan kemarin sempat dibatasi (PPKM),” ucapnya.
Secara makro, Agus menyatakan bahwa pencabutan PPKM ini berdampak signifikan terhadap meningkatnya jumlah pengunjung atau calon pembeli di pasar tradisional. Peningkatan aktivitas pengunjung di pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Surya dapat mencapai sekitar 25-35 persen.
“Tapi kalau (peningkatan) per pasar, khususnya seperti Pasar Pabean ini bisa sampai 100 persen. Karena PPKM dicabut, orang boleh mengadakan syukuran tahun baru. Jadi cukup menjadi trigger (pemicu) bagi pedagang kami,” paparnya.
Selain meningkatnya aktivitas perdagangan di pasar tradisional, pengunjung atau calon pembeli juga terpantau masih taat memakai masker. Pengunjung terlihat tetap memakai masker saat berada di pasar, meski PPKM telah resmi dicabut oleh pemerintah pusat.
“Pengunjung atau calon pembeli juga masih taat pakai masker. Di Pasar Pabean misalnya, mereka kami tanya, rata-rata masih menjaga diri (pakai masker),” ungkapnya.
Pada prinsipnya, Agus memastikan bahwa pihaknya akan terus menambah kenyamanan dari pedagang dan pembeli. Hal ini diharapkan dapat mendongkrak pendapatan para pedagang agar lebih meningkat. “Sebagai trigger bahwa pengunjung ini harus dibuat nyaman, supaya belanja ke pasar tradisional. Sampai saat ini juga kita sudah memperbaiki beberapa pasar untuk kenyamanan hal tersebut,” ucapnya.
Bahkan, untuk mendongkrak iklim perdagangan di pasar tradisional, Agus mengatakan bahwa PD Pasar Surya telah menjalin MoU atau kerja sama dengan sejumlah bank. Kerja sama ini berkaitan dengan penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para pedagang. Sebab, dua tahun situasi pandemi Covid-19 membuat cash flow pedagang banyak yang turun atau terganggu.
“Kami menggandeng beberapa bank untuk MoU menyediakan KUR kepada para pedagang. Alhamdulillah, cukup membantu mereka dengan KUR ini, cash flow cukup terjaga, sehingga (pedagang) bisa kulakan lagi, barang dagangan terisi,” ucapnya.
Di samping menggandeng bank untuk penyediaan KUR bagi para pedagang, PD Pasar Surya juga menginisiasi program bebas denda retribusi. Menurut dia, program ini membantu para pedagang akibat dampak pandemi Covid-19.
“Program ini berakhir tanggal 31 Desember 2022, dan antusias pedagang luar biasa. Karena dua tahun mereka (pedagang) nunggak retribusi karena pandemi, dengan adanya kebijakan ini, alhamdulillah luar biasa minatnya tinggi,” ucapnya.
Tak hanya itu, sejumlah upaya lain juga digencarkan PD Pasar Surya untuk meningkatkan aktivitas perdagangan di pasar tradisional. Misalnya dengan mengadakan lomba antar pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Surya. Lomba ini menjadi salah satu pemicu untuk mengajak pedagang agar lebih peduli terhadap kebersihan, kenyamanan, dan ketertiban di pasar.
“Sebelumnya kami juga menginisiasi lomba Pasar Pahlawan. Melalui lomba ini kita juga bisa menilai pengelola atau kepala pasar seberapa dekat dengan pedagang. Alhamdulillah, sembilan pasar menjadi pilot project, luar biasa antusiasnya,” pungkasnya.