BOJONEGORO, Tugujatim.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data awal kemarau di Bojonegoro pada 2022 yang umumnya terjadi pada Mei. Sementara itu, puncak kemarau diperkirakan berlangsung mulai Agustus 2022.
“Awal musim kemarau (AMK) di sebagian besar wilayah Kabupaten Bojonegoro diprakirakan terjadi pada Mei dasarian I (tanggal 1-10 Mei 2022),” tulis keterangan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Tuban yang dikutip pada Kamis (14/04/2022).
Namun, beberapa kecamatan akan mengalami musim kemarau lebih awal, yakni di Trucuk, Bojonegoro, Kalitidu bagian utara, Kapas bagian tengah dan utara, Balen, Sukosewu bagian timur, Sugihwaras bagian timur, Kedungadem bagian utara. Selain itu, juga di Sumberejo, Kanor, Baureno dan Kepoh Baru yang diprakirakan terjadi pada April dasarian II (11–20 April 2022).
Untuk wilayah Kecamatan Kedewan, Kasiman bagian tengah dan utara, Malo bagian tengah dan utara diprakirakan terjadi pada April III (21 -30 April 2022). Sedangkan puncak musim kemarau lebih awal juga akan dialami sebagian wilayah Kecamatan Kasiman, Malo, Perairan, dan seluruh wilayah Kecamatan Kedewan puncak musim kemarau terjadi pada Juli 2022.
Sementara itu, untuk mayoritas musim kemarau di wilayah Bojonegoro diprakirakan terjadi pada Agustus 2022.
BMKG Tuban yang menaungi wilayah Bojonegoro dan Lamongan juga menjelaskan, peta prakiraan yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Malang menyebut, jumlah curah hujan selama musim kemarau 2022 diprakirakan berkisar antara 301–400 mm, kecuali untuk wilayah Kecamatan Trucuk, Kapas bagian tengah dan utara, Sukosewu bagian utara dan timur, Sugihwaras bagian utara, Kedungadem bagian tengah dan utara, Balen, Sumberejo, Kepoh Baru, Kanor dan Baureno berkisar antara 401–500 mm.
“Sifat hujan selama musim kemarau 2022 pada umumnya diprakirakan di atas normal, kecuali Kecamatan Kedewan, Kasiman bagian tengah dan utara, Malo, Perairan, Trucuk, Kalitidu bagian utara, Kapas bagian utara, Sukosewu bagian tengah dan timur, Balen, Kedungadem bagian tengah
dan utara, Sumberejo, Kepoh Baru, Kanor dan Baureno diprakirakan pada kondisi normal,” lanjut keterangan tersebut.
Karena itu, pada periode masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, BMKG meminta masyarakat waspada potensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan sangat lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim