Tugujatim.id – Politikus Kemal Kilicdaroglu yang mencalonkan diri sebagai Presiden Turki pada Minggu (28/5/2023), kini tengah disoroti banyak media, bahkan dunia.
Kilicdaroglu selaku pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) dan pemimpin oposisi utama dianggap sebagai rival sepadan melawan Recep Tayyip Erdogan pada pilpres Turki.
Sebagai oponen yang imbang, para pengamat memperkirakan bahwa Kilicdaroglu akan menang pada putaran pertama dan siap mengganti kedudukan Erdogan periode 2023-2028.
Malangnya, nilai suara Kilicdaroglu pada putaran kedua hanya sebesar 47,7 persen dan gagal mengalahkan sosok pemimpin Turki 20 tahun lamanya itu dengan menyabet nilai suara 52,3 persen.
Dilihat dari perjalanan karier dan latar belakangnya, Kilicdaroglu dianggap sebagai oposisi terkuat untuk mengantikan kuasa 20 tahun Erdogan. Lantas, bagaimana sebenarnya politikus Kilicdaroglu ini? Berikut profil lengkapnya.
Profil Kemal Kilicdaroglu
Kilicdaroglu adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Ia dibesarkan oleh seorang ibu rumah tangga dan pegawai negeri sipil di kota sebelah timur Tunceli.
Kilicdaroglu yang lahir pada bulan Desember 1948 ini berasal dari keluarga Alevi, merupakan sebuah aliran Islam yang berbeda dari mayoritas Islam di Turki, yaitu Sunni.
Semasa sekolah, ia adalah seorang siswa yang pintar dan kemudian berkuliah di Universitas Ankara dengan jurusan ekonomi dan lulus pada 1971.
Ia memulai kariernya dengan menghabiskan bertahun-tahun sebagai Spesialis Akuntan Junior Kementerian Keuangan Turki dan mendapat reputasi dari kinerjanya dalam memberantas korupsi sebagai Direktur Social Security Institution.
Setelah tujuh tahun di parlemen, Kilicdaroglu terpilih sebagai Wali Kota Istanbul dan sehabis masa jabatan, ia tidak melanjutkan kariernya di sana.
Namun, ia ditawarkan dan kemudian terpilih sebagai pemimpin CHP serta mendapatkan pujian untuk kampanyenya. Di samping itu, ia juga berhasil menjadi runner-up dengan 37 persen nilai suara.
Selama 13 tahun Kilicdaroglu memimpin CHP, ia telah membuat sebuah gerakan revolusi dalam partai. Dia mencoba berdamai dengan kaum Muslim, seperti ikut berbuka puasa saat bulan Ramadan dan menghapus kode etik partai yang lama.
Melda Onur selaku kolega partai lamanya memberikan kesan terhadap Kilicdaroglu. “Ketika saya pertama kali bertemu dengannya, saya mengira bahwa ia bukan seorang pemimpin revolusi melainkan seorang pendukung evolusi. Dia mengunci targetnya, berpegang teguh pada itu dengan ketenangan yang luar biasa, dan pada akhirnya Anda yakin. Dia sangat menentukan ketika dia berpikir itu adalah hal yang benar untuk dilakukan,” ucapnya dilansir dari bbc.com.
Itulah sebabnya Melda percaya bahwa ia butuh waktu 13 tahun untuk membentuk kembali partainya dan memastikan dukungan untuk mencalonkan diri menjadi presiden.
Sesuai dengan latar belakangnya, ia juga telah mempertahankan disiplin finansial yang ketat. Menurut rekannya di CHP, Okan Konuralp, ia mengatakan bahwa Kilicdaroglu sangat berhati-hati. “Dia sangat berhati-hati untuk tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk sesuatu yang tidak perlu,” ucapnya.
Diketahui Kilicdaroglu memiliki dua anak, Asli dan Zeynep. Istrinya bernama Selvi Gunduz, menikah pada 1974. Ia juga memiliki seorang cucu dari pernikahan anaknya Asli.
Ia juga pernah menerbitkan beberapa buku dan banyak artikel, seperti İşsizlik Sigortası Kanunu-Yorum ve Açıklamalar, (1993) (Interpretasi dan Penjelasan dari Asuransi Pengangguran), 1948 Türkiye İktisat Kongresi, (1997) (1948 Kongres Ekonomi Turki), Kayıtdışı Ekonomi ve Bürokraside Yeniden Yapılanma Gereği, (1997) (Underground Economy dan Syarat Reorganisasi Birokrasi), dan Özgür ve Adil Bir Türkiye İçin Yürüyüş, (2020) (Berbaris untuk Turki yang Bebas dan Adil).