SURABAYA, Tugujatim.id – Calon presiden (capres), Prabowo Subianto optimistis jika terpilih menjadi presiden, dalam tiga tahun kepemimpinannya, angka stunting turun menjadi di bawah 10 persen.
Hal itu diungkapkan saat menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dr dr Sukadiono dalam diskusi publik capres cawapres di UM Surabaya, pada Jumat (24/11/2023).
Rektor yang ahli dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial tersebut menyoroti program Prabowo terkait pemberian makan siang gratis untuk anak-anak sebagai upaya mengatasi masalah stunting di Indonesia. “Stunting itu nggak cukup hanya diberi satu susu saat makan siang, karena kita tahu rakyat kita makannya tiga kali, nggak cukup mengatasi gizi anak-anak,” katanya.
Diketahui, angka stunting di Indonesia tahun 2022 yakni 22,4 persen. Kemudian turun satu angka di 2023 menjadi 21,6 persen. Sementara itu, Presiden Jokowi menargetkan 2024 turun hingga 14 persen sesuai dengan batas WHO.
Merespons hal tersebut, menurut Prabowo, pemberian satu kali makan saat siang tersebut merupakan upaya tidak hanya mengatasi stunting, tetapi juga permasalahan kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
“Idealnya memang tiga. Tapi, menurut pandangan kita dan pelajaran yang kita ambil dari empiris negara lain, minimal satu kali makan. Kebutuhan kalori dan protein dan karbo yang kurang ideal minimal kita bisa kurangi,” ucapnya.
“Tapi kalau nanti kita hitung benar, satu kali makan komponen proteinnya cukup itu sangat membantu orang tua yang kesulitan pendapatan. Makanya, bebannya akan berkurang apalagi kalau anaknya lebih dari satu,” imbuh Prabowo.
Prabowo mencontohkan beberapa negara yang menerapkan kebijakan makan siang gratis berhasil dalam mengatasi kurang gizi serta menjadi salah satu cara untuk pemerataan bidang sosial. Mengingat, saat ini angka putus sekolah cukup tinggi. Tingkat sekolah dasar mencapai 39 persen di 2023.
“2024 mungkin kita tidak langsung turun 14 persen. Tetapi saya yakin kalau saya diberi mandat tiga tahun menjabat, saya percaya stunting di bawah 10 persen. Saya optimis bisa mendekati nol karena kita langsung intervensi ke orang tua dan anak,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti