MALANG, Tugujatim.id – Mengawali 2024, Pusat Sains dan Rekayasa (PSR) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang (UM) menginisiasi kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, pada Kamis (11/1/2024).
Kegiatan diawali dengan perkenalan masing-masing personil yang hadir, baik dari UM maupun DLH Kabupatan Malang, dilanjutkan dengan penyampaian paparan program kerja di masing-masing divisi yang ada di DLH Kabupaten Malang.
Turut hadir dalam pertemuan itu Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda DLH Kabupaten Malang, Atik Triwahyuni ST MLing bersama Sophia Laily SSi MLing, Eko Rony Septo Raharjo ST MT, Anjar Wulan SSos dan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda DLH Kabupaten Malang, Arif Tomy prihatmoko ST.
Dalam pertemuan tersebut, DLH Kabupatan Malang yang terdiri dari Bidang Tata Lingkungan, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Bidang Penaatan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, serta Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 memaparkan permasalahan lingkungan yang menjadi prioritas pembangunan melalui program dan kegiatan yang dijalankan.
Sedangkan dari PSR LPPM UM dihadiri Kepala PSR LLPM UM, Eli Hendrik Sanjaya PhD bersama tim pengembang Dr Eng Sholihul Hadi MSc dan Ir Duwi Leksono MT.
Eli Hendrik Sanjaya menjelaskan bahwa UM sudah memiliki MoU dengan Kabupaten Malang sejak 2022, namun demikian implementasi kegiatannya masih terbatas.
Kini, PSR berusaha untuk memperluas kembali kerja sama dengan menggali potensi apa yang bisa dilakukan bersama DLH Kabupaten Malang.
Lebih jauh, ia turut menyampaikan bahwa LPPM memiliki beberapa pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan lingkungan. Ialah di Bidang Sains dan Rekayasa (SR) dan Bidang Lingkungan Mitigasi dan Kebencanaan (LMK).
Termasuk, ada banyak program studi (prodi) UM yang berkaitan dengan program-program DLH dalam menyelesaikan permasalahan linkungan. “Misalnya (Prodi) Biologi, Kimia, Geografi, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Sipil, Ekonomi, dan juga beberapa program studi lainnya serta program studi baru Teknik Lingkungan yang akan segera dibuka,” ujarnya.
Kata dia, UM bahkan memiliki banyak tenaga dosen dan mahasiswa yang dapat bekerja sama untuk mewujudkan program-program DLH dalam bentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta sebagai tenaga ahli.
“Setelah diskusi panjang, kedua belah pihak sangat menyayangkan bahwa selama ini belum ada kerja sama, padahal banyak hal yang bisa dikerjakan bersama untuk kepentingan masyarakat, khususnya peningkatan kualitas lingkungan di wilayah Kabupaten Malang, baik dalam bentuk soft program maupun hard program,” sambungnya.
Kegiatan ini ditutup dengan adanya kesepakan untuk segera dibuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara DLH Kabupaten Malang dengan LPPM UM. Hal ini mengingat kedua belah pihak sudah memiliki MoU yang ditandatangani oleh Rektor UM dan Bupati Kabupaten Malang.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti