JAKARTA, Tugujatim.id – Pertamina Grass Root Rivenery (GRR) Tuban telah menyelesaikan proses pembersihan lahan seluas 328 hektare dan pemulihan lahan abrasi seluas 20 hektare. Seiring dengan pembebasan lahan yang mencapai titik akhir, Pertamina berencana untuk melanjutkan proses pembersihan lahan (land clearing) tahap 3 dan tahap 4 pada tahun ini.
“Proses pembersihan lahan tahap 3 akan mulai Maret mendatang. Sasarannya yaitu 109 hektare lahan eks Perhutani serta 156 hektare lahan yang berasal dari warga yang telah dibebaskan sebelumnya,” terang Corporate Secretary Subholding Refinering & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya yang menaungi proyek GRR Tuban.
Ifki menambahkan, untuk pembersihan lahan tahap 3 ini rencananya akan melibatkan tenaga kerja yang berasal dari desa sekitar operasi perusahaan.
“Akan ada sekitar 60-70 tenaga kerja yang berasal dari desa sekitar. Nantinya sebelum bekerja akan kami berikan pembinaan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja di Balai Latihan Kerja Tuban terlebih dahulu,” lanjut Ifki.
Pekerjaan pembersihan lahan tahap 4 selanjutnya akan dilakukan setelah pekerjaan pembersihan tahap 3. Targetnya, pengerjaan sisa lahan milik warga yang telah dibebaskan.
”Sekitar 221 hektare yang akan dibebaskan, waktunya nanti akan menyesuaikan dengan penyelesaian pengerjaan tahap 3 agar aktivitas di proyek ini berkesinambungan dan tidak ada waktu kosong,” ucapnya.
Jumlah pekerjanya nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan dan mudah-mudahan warga masyarakat dapat secara optimal berperan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Disinggung mengenai proses pengadaan lahan relokasi kepada warga yang rumahnya terkena penetapan lokasi pembangunan kilang, Pertamina berupaya agar tahun ini proses penyediaan lahan relokasi dapat diselesaikan.
“Kami akan menyelesaikan proses penyediaan lahan relokasi sejumlah 20 hektare, tapi kami perlu dukungan semua pihak agar proses itu selesai tepat waktu. Tentunya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Ifki.
Pertamina GRR Tuban pun akan melanjutkan proses pembangunan kilang baru yang direncanakan akan beroperasi pada 2026. (Mochamad Abdurrochim/ln)