MOJOKERTO, Tugujatim.id – Ratusan keluarga di Kabupaten Mojokerto mengalami krisis air bersih setelah pipa air terputus akibat terjangan arus Sungai Boro. Krisis air bersih dialami warga sekitar Lebak Geneng, Lebak Jabung, Jatirejo, Kabupaten Mojokerto sejak Selasa (19/3).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengatakan krisis air bersih akibat kerusakan pipa air bersih di Lebak Geneng, akibat terjangan arus Sungai Boro pada Sabtu (9/03/2024).
“Berdasarkan keterangan dari salah satu perangkat desa yaitu Nanang menyampaikan bahwa pipa air bersih Lebak Geneng mengalami kerusakan. Sebab derasnya air sungai Boro pas hujan sedang deras-derasnya,” ujar Abdul Khakim, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Rabu (20/3/2024).
Akibat kerusakan pipa air tersebut sebanyak 156 kepala keluarga (KK) kesulitan memperoleh air bersih. Sementara material yang mengalami kerusakan berupa pipa air bersih berukuran 6 dim dengan panjang 6 meter berjumlah 10 lonjor. Tidak hanya itu, pipa air bersih berukuran 3 dim dengan panjang 6 meter berjumlah 20 lonjor juga tidak luput dari kerusakan.
Pasca mendapat laporan, BPBD dan PMI beserta Aliansi Sopir Tanki Air di Pacet mendistribusikan bantuan air bersih lokasi terdampak. Air bersih tetap disupport selama penduduk belum mendapatkan akses air bersih seperti semula.
“Jumlah air bersih yang didistribusikan setiap harinya sejumlah 6 tanki dengan kapasitas 5000 liter per mobil tanki. Tetap (disalurkan air bersih) selama kebutuhan belum tercukupi. Jadi hingga selesai perbaikan pipa air bersih. Bila sudah selesai diperbaiki baru kami hentikan penyaluran (bantuan air bersih),” jelasnya.
Khakim menambahkan, beberapa daerah di Kabupaten Mojokerto masuk rawan longsor kategori tinggi, salah satunya wilayah Jatirejo. Maka beberapa kejadian patut diwaspadai seperti terjangan luapan arus sungai.
“Tentu kami mewaspadai beberapa potensi. Misal seperti pipa yang putus terkena luapan sungai tersebut. Beberapa potensi relawan juga kami siapkan agar sewaktu-waktu dapat bergerak bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Reporter: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Darmadi Sasongko