TUBAN, Tugujatim.id – Rencana reaktiviasi jalur kereta api melewati Kabupaten Tuban terus masuk ranah diskusi. Alasan perlunya jalur kereta api di Tuban tak lain adalah untuk mendukung Industri di wilayah Bumi Wali. Terlebih tahap pembangunan proyek Grass Root Revenery (GRR) Kilang Minyak Tuban akan segera dimulai.
“Salah satu proyek stategis nasional di Tuban. Sehingga itu (jalur kereta api, red) dibutuhkan. Mengingat kereta juga moda transportasi massal yang efesien dan ditunggu para pengusaha,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tuban, Gunadi, Minggu (19/9/2021).
Gunadi menambahkan, reaktivasi inbi bukan berarti mengaktifkan kembali jalur kereta api yang sudah ada, namun lebih ditekankan pada pembangunan jalurnya yang aman bagi lalu lalang semua transportasi yang ada.
“Kita bisa bayangkan kalau itu diaktifkan (jalur lama, red). Pastinya akan terjadi ‘jagal’ manusia. Karena banyak simpangan jalan yang ada. Sehingga kita usulkan, kalau bisa, tidak crossing (bersimpangan, red) dengan jalan nasional,” tambah Gunadi.
Terkait wilayah mana yang rencana akan dijadikan jalur. Gunadi mengatakan, tergantung hasil kajian tim konsultan di lapangan. Sebab, untuk menentukan jalur kereta api banyak yang harus dipertimbangkan. Seperti tingkat kemiringan tanah, kelokan, dan lain sebagainya.
“Kalau target, setahu saya tidak ada. Yang jelas sebelum Kilang Minyak Tuban beroperasi, jalur kereta ini sudah bisa digunakan,” ungkapnya.
Gunadi pun menerangkan, dari hasil sementara kajian, tim konsultan mewacanakan bahwa stasiun bakal diletakkan tidak jauh dari Terminal Kambang Putih di Kecamatan Jenu. Maka dimungkinkan jalurnya bakal dari Jenu ke Merakurak, kemudian melewati Jalan Lingkar Selatan (JLS).
Dari data yang diterima Tugu Jatim, terdapat dua proyek pembuatan jalur di Kabupaten Tuban di Direktorat Jenderal Kereta Api. Pertama jalur Semarang-Rembang-Tuban, yang semula ke Bojonegoro, kemudian tidak dialihkan ke Tuban. Kedua, jalur Tuban-Babat, atas usulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat pelantikan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky pada 20 Juni 2021 di Gedung Grahadi, Surabaya.