CHINA, Tugujatim.id – Regulator valuta asing China menyebut dan mempermalukan 10 bank yang telah membantu arus keluar modal uang ilegal, bersumpah untuk menindak transaksi valuta palsu dalam upaya terbaru pihak berwenang untuk menstabilkan penurunan Yuan.
Dikutip dari indonesia.postsen.com mengenai penurunan Yuan yang disebabkan ekspektasi pasar yang diperbarui dari kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (The Federal Reserves/ The Fed) kembali meningkat. Yuan turun 0,83% terhadap dolar AS menjadi 7,23 Yuan. Penurunan tersebut merupakan yang terendah sejak krisis keuangan global 2008.
Pelemahan Yuan juga telah menekan nilai tukar mata uang di negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi dengan China, seperti Korea Selatan dan Thailand. Melansir dari Koreaherald.com, mengatakan Won Korea Selatan turun 1,27% terhadap dolar AS. Sementara itu, menurut bangkokpost.com, Bath Thailand jatuh melewati 37 terhadap dolar AS.
Dilansir dari reuters.com, Administrasi Valuta Asing Negara (SAFE) mencantumkan 10 kasus pelanggaran “khas” dalam sebuah pernyataan di situs webnya pada Kamis (29/09/2022), yang melibatkan uang ilegal yang mengalir ke luar negeri melalui bisnis bank seperti pinjaman luar negeri, pembiayaan perdagangan, dan investasi keluar.
Regulator Valuta Asing mengatakan, pelanggaran tersebut melibatkan cabang lokal dari 10 pemberi pinjaman yang mencakup beberapa bank top negara itu, antara 2017 dan 2020.
SAFE pun mengatakan akan memperkuat pengawasan pasar valas dan menindak perilaku peredaran uang ilegal dan melanggar hukum dengan fokus pada transaksi valas palsu dan menipu.
Penerbitan 10 kasus itu bertujuan untuk mengirimkan peringatan kepada pelaku pasar, pejabat Shanghai Securities News, mengatakan pada Jumat (30/09/2022), mengutip seorang pejabat SAFE yang tidak disebutkan namanya. Bank sentral China mengatakan, pada Rabu bahwa menstabilkan pasar valuta asing adalah prioritas utama dan memperingatkan terhadap taruhan mata uang satu arah. Yuan telah jatuh terhadap dolar yang melonjak selama sebulan terakhir.
People’s Bank of China (PBOC) juga telah meminta bank-bank besar milik negara untuk bersiap menjual dolar di pasar luar negeri, kata sumber kepada Reuters.
SAFE pun akan memperkuat pengawasan perdagangan lintas batas dan investasi terhadap transaksi valas ilegal untuk menjaga keamanan ekonomi dan keuangan nasional, Shanghai Securities News melaporkan pada Jumat.
Regulator juga akan memantau dengan cermat aliran uang lintas batas, dan meningkatkan perang melawan perdagangan curang, kata surat kabar itu.