AUSTRALIA, Tugujatim.id – Menurut sebuah survei yang dilaporkan BBC, sepertiga dari masyarakat Australia tidak mau melaksanakan vaksinasi Covid-19. Meski pemerintah sudah menjamin vaksinasi aman, banyak warga Australia yang masih ragu. Alasan utamanya adalah pada efek samping dan kurangnya urgensi, mengingat tingkat infeksi Australia yang rendah.
Australian Technical Advisory Group on Immunization (ATAGI) merekomendasikan vaksin Pfizer untuk mereka yang berusia di bawah 50 tahun. Namun, dalam sebuah survei yang dilaporkan oleh The Sidney Morning Herald, jumlah masyarakat yang menolak vaksinasi ditemukan bahwa hanya 15 persen orang dewasa. Mereka mengatakan “sama sekali tidak mungkin” dan 14 persen “sangat tidak mungkin” untuk divaksinasi dalam beberapa bulan mendatang.
Hanya 14 persen dari total responden mengatakan, mereka “sangat mungkin” dan 8 persen “sangat mungkin” untuk menerima suntikan, dan 13 persen lainnya “cukup mungkin” untuk melakukan vaksinasi. Selain itu, ada penolakan, juga muncul 6 kasus pembekuan darah yang disebabkan vaksin AstraZeneca.
Pemerintah Australia menjelaskan bahwa vaksin AstraZeneca aman untuk mereka yang berusia di atas 50 tahun. Sejauh ini hanya 40% orang berusia 50-69 tahun yang mengatakan bahwa mereka saat ini bersedia untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca atau Pfizer.
Untuk diketahui, Australia adalah salah satu tempat di dunia di mana tidak ada penularan Covid-19 oleh komunitas secara luas. Tapi, Australia juga merupakan negara maju yang paling lambat untuk mengimunisasi penduduknya. Namun, kekhawatiran tentang keraguan vaksin di beberapa kantong komunitas mulai meningkat.
Dokter ingin lebih mendorong warga Australia mendapatkan vaksinasi. Wakil Presiden Asosiasi Medis Australia (AMA) Chris Moy mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp (ABC).
“Melihat apa yang terjadi di luar negeri di mana ada tsunami kasus Covid-19 dan perkembangan varian baru, kami sebagai negara dan individu masih rentan terhadap Covid-19 bila sebagian besar populasi belum divaksinasi,” ujarnya.
Australia tidak sendirian dalam menghadapi keraguan vaksin. Menurut CNN, 26 persen orang dewasa di Amerika tidak ingin mendapat suntikan. Sementara di Inggris telah menunjukkan dukungan yang lebih besar untuk vaksinasi, dengan survei pemerintah bulan lalu memperkirakan keragu-raguan vaksin hanya 6-7 persen.