TUBAN, Tugujatim.id – Kapolres Tuban AKBP Darman mengajak sejumlah perguruan pencak silat di Kabupaten Tuban untuk deklarasi damai. Kegiatan itu dilakukan di Aula Sanika Satyawada Mapolres Tuban, Rabu (26/01/2022).
Deklarasi damai perguruan pencak silat tersebut dituangkan dalam kesepakatan bersama antara forkopimda di Bumi Wali untuk bersama menjaga keamanan serta ketertiban lingkungan agar lebih kondusif dan nyaman.
Kapolres Tuban AKBP Darman dalam sambutannya mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir sudah ada sejumlah kejadian yang melibatkan antar perguruan silat maupun warga. Dia mengatakan, rata-rata yang terlibat dalam setiap kejadian yakni orang masih usia muda. Mungkin karena memang kondisinya masih labil dan mudah tersulut emosinya, tidak memikirkan efek atau dampak setelahnya.

“Harapannya, kami meminta kepada seluruh pimpinan perguruan pencak silat bersama-sama menjaga kondusivitas wilayah Tuban. Anggotanya juga diberikan pembinaan dan pemahaman. Kalau pencak silat itu merupakan warisan budaya dan kesenian. Bukan untuk dipakai gaya-gayaan,” kata Darman dalam sambutannya.
Pihaknya juga meminta adanya sinergitas atas lintas sektoral. Sebab, sinergitas adalah fondasi utama dalam membangun kondisi kamtibmas. Harapannya tidak ada gesekan dan penegakan hukum dalam setiap permasalahan yang menyangkut perguruan silat.
“Namun, kalau sudah ada korban, ya bagaimana lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu Perguruan Silat Pagar Nusa (PN) Cabang Tuban Abdul Mujib mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang telah diinisiasi oleh Polres Tuban. Dengan begini, dia mengatakan, situasi akan lebih guyub, rukun, dan setiap permasalahan bisa lebih cepat diselesaikan dengan komunikasi.
“Ya, nanti kami maksimalkan di setiap paguyuban di masing-masing kecamatan. Kalau ada masalah agar cepat selesainya,” sambungnya.
Untuk diketahui, data yang dihimpun Tugu Jatim, mulai 2021-Januari 2022, ada sekitar 10 kejadian yang melibatkan antar perguruan silat maupun warga yang tempat kejadian perkara (TKP)-nya berbeda-beda.
Sedangkan dilansir dari sejumlah media, beberapa hari terakhir ada segerombolan perguruan pesilat berbaju hitam menyerang sebuah Masjid Haqqul Yaqin di Jalan Klampis Semalang, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Beberapa fasilitas di masjid pun dirusak, seperti pagar pintu masuk.