SURABAYA, Tugujatim.id – Relawan pendamping pada Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (PPKPC-RSLKI) Kota Surabaya pada Senin sore (11/03/2022) menerima salinan Surat Keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/237/KPTS/013/2022 tentang Penutupan RSLKI tertanggal 4 April 2022 terkait penutupan RS Lapangan Kogabwilhan II itu. Ada beberapa pertimbangan yang digunakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk mengeluarkan keputusan tersebut.
Selain turunnya kasus Covid-19, ada pertimbangan efisiensi anggaran serta akan berakhirnya masa pinjam pakai tanah dan bangunan milik kemenkes (segera dibangun rumah sakit pusat otak, jantung, dan kanker), maka operasional RS Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) resmi ditutup. Dalam surat tersebut diputuskan bahwa RSLKI yang beralamat di Jl Indrapura No 17, Kel Kemayoran, Kec Krembangan, Kota Surabaya, ditutup dan tanah serta bangunannya dikembalikan ke Kemenkes sesuai akad pinjam pakai barang milik negara.
Sedangkan semua aset RSLKI yang merupakan milik Pemprov Jatim akan digunakan sesuai ketentuan perundang-undangan. Semua sumber daya manusia yang ditugaskan sebagai sukarelawan dapat dikembalikan untuk bertugas kembali di instansi masing-masing. Keputusan tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan dan menjadikan Keputusan Nomor 188/311/KPTS/013/2020 tentang RSLKI tidak berlaku.
Ketua Pelaksana PPKPC-RSLKI Radian Jadid menyambut baik surat keputusan tersebut.
“Keputusan Ibu Gubernur sudah tepat dan dapat menjadi kejelasan dan kepastian hukum atas status RSLKI, setelah sempat tanpa pasien, hibernasi, hingga vakum dalam beberapa bulan terakhir. Status RS Lapangan Kogabwilhan memang didesain untuk kedaruratan dan insidental/temporary sehingga berjalan untuk tempo/waktu tertentu saja,” ujarnya pada Selasa (12/04/2022).
Dia menjelaskan, dengan SK tersebut maka jelas seluruh operasional dan segala hal yang terkait tugas, wewenang, dan tanggung jawab seluruh personel di lingkungan RSLKI dalam menangani Covid-19 telah selesai dan sudah saatnya relawan pendamping undur diri.
Jadid menyatakan, 22 bulan bukan waktu yang singkat untuk kebersamaan dan gotong royong para relawan kemanusiaan yang tergabung dalam RSLKI.
“Semua personel, baik dokter, perawat, apoteker, analis medis, admin, sarpras, relawan pendamping, CS, satpam, dan personel lainnya dibantu berbagai pihak telah bekerja maksimal mendedikasikan diri untuk berperan dalam penanggulangan Covid-19, khususnya di Jawa Timur.
Untuk itu atas nama relawan pendamping, Jadid menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Jatim, Panglima Kogabwilhan II, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, BPBD Jawa Timur, beserta seluruh jajarannya serta Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara SpB Sp BTKV (Penanggung jawab RSLKI 2020-2021) dan Laksamana Pertama TNI dr Ahmad Samsulhadi MARS (Penanggung jawab RSLKI 2021-2022), yang telah memberikan banyak fasilitas dan dukungan luar biasa sehingga relawan pendamping dapat melaksanakan tugas kemanusiaan dalam rangka membantu mengatasi pandemi Covid-19.
Dia juga tidak akan melupakan para “founding father” atau perintis RSLKI, yakni Dr Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM, (RSUD Dr Soetomo), Dr. Christrijogo Sumartono Waloejo, dr., Sp.An. (KAR), Jatim KIC. (Ketua Yayasan RSTKA), dr. AgusHarianto, Sp.B. (K) (Direktur RSTKA), dr. Ninis Herlina Kiranasari, (Dinkes Jatim) dan Drs. Sriyono, M.M., M.Si. (BPBD), yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan bagi timnya yang bernaung dalam Task Force Kemanusiaan Kantin ITS untuk bergabung dan bertugas pada program pendampingan guna memperkuat formasi RSLKI, khususnya dalam penanganan non-medis para pasien Covid-19.
“Terima kasih kepada para jurnalis dan kawan-kawan media yang sungguh luar bisa membantu kami memberitakan progres dan capaian RSLKI serta tiada henti membantu mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dia mengatakan, media menjadi salah satu pilar yang cukup kokoh dan signifikan dalam penanggulangan Covid-19.
“Terima kasih pula pada semua personel RSLKI yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu, atas dedikasi dan pengabdiannya pada kemanuasiaan sehingga kita bisa berkolaborasi dalam tugas yang mulia ini dan hampir dua tahun ini telah menjadi sebuah keluarga besar yang saling bersinergi dan menanam kebaikan untuk sesama. Insyaa Allah ini akan menjadi catatan amal kebajikan kita dan semoga Allah selalu memberkati semua langkah kita,” ujar Jadid ketika ditemui di RSLKI, Jalan Indrapura Surabaya, Selasa (12/04/2022).
Pengalaman luar biasa dan akan terus menancap di sanubari personel RSLKI juga dirasakan oleh Nono Tri Nugroho SGz, ahli gizi dari RSUD Dr Soetomo, ini bersama timnya telah berperan besar dalam penyiapan dan pengaturan menu bagi pasien RSLKI. Sehingga dengan dukungan dan pemenuhan asupan gizi yang disajikannya berkontribusi besar dalam proses peningkatan imunitas dan penyembuhan pasien Covid-19. Dia sangat bersyukur telah mendapatkan kesempatan turut serta dalam tim RSLKI mendharmakan dirinya untuk kemanusiaan.
“Kenang, kenangan, terkenang. Matur sembah nuwun dalem aturakeun Ka Gusti Allah nu welas asih juga seluruh kepada seluruh tim yang luar biasa atas kesempatan berbakti pada negeri,” ungkap Nono.
Dengan ditutupnya RSLKI bukan berarti akhir dari pengabdian Jadid dan kawan-kawan. Mereka yang tergabung dalam Task Force Kemanusiaan Kantin ITS (TFKKITS) ini masih melanjutkan kegiatan pendampingan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan (RSDLB).
Pemprov Jatim hingga saat ini tidak langsung menutup seluruh RS Lapangan yang ada. Salah satunya yakni RSDL Bangkalan, masih aktif dan difungsikan untuk menampung pasien Covid-19.
Jadid pun masih memimpin timnya menjalankan program pendampingan di PPKPC-RSDLB. Dia juga berharap keberadaan RS Lapangan termasuk RSDLB segera berakhir dengan terkendalinya Covid-19 di Indonesia, apalagi saat ini sudah bersiap untuk menuju endemi.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim