MALANG, TuguJatim.id – Warung legendaris sepertinya melimpah di Kota Malang, tapi siapa sangka ternyata Kota Malang juga memiliki legenda kuliner sejak 1920, yakni Sate Gebug.
Berlokasi di Jalan Jenderal Basuki Rahmay 113 A, Kota Malang, berdiri sebuah warung dengan ukuran 7 x 8 meret yang sangat sederhana dengan tampilan warung yang autentik. Pengunjung akan heran, sebab penampilan warungnya seperti pada umumnya, namun siapa sangka setelah masuk akan terpana dengan rasa masakannya.
Bangunan sejak zaman Belanda yang digunakan sebagai warung masih berdiri kokoh, mungkin beberapa penambahan ornamen untuk membuat kesan menarik. Bangunan kuno ini memang tidak tampak dari luar.
“Suasananya juga khas warung makan jaman dahulu. Ulalaaa lah rasanya,” tulis akun Adi Sutantyo dalam review google.
Terdapat empat menu di warung ini yaitu sop, soto, rawon, dan sate gebug andalan. Semuanya berbahan dasar daging sapi yang premium. Cita rasa dan kualitasnya yang tinggi membuat minat warga menjadi tinggi. Ditambah situasi yang sangat cozy menjadi daya tarik tersendiri bagi warung ini.
Dalam sehari, warung ini bisa menghabiskan 20 hingga 40 kilogram daging premium. Buka mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, selalu ramai pengunjung. Sedangkan untuk hari Jumat dan hari besar Islam warung ini libur.
“Rasanya enak, rasa jadul yg bumbunya medok. Tempe goreng nya garing dan enak banget.. pelayanan cepat dan ramah. Tempat cukup bersih. Menu andalannya sate gebug,” tulis akun Yangki Prayogi di review google.
Harga yang dipatok untuk sate gebug dengan lemak Rp 25.000, sedangkan untuk sate gebug tanpa lemak diharga Rp 30.000/ untuk menu lain seperti sop, soto, rawon dibandrol harga Rp 15.000 saja. Jadi, sudah pasti tidak akan menyesal untuk warga Malang dan sekitarnya yang ingin menjajal kuliner unik dan legendari yang satu ini.
Reporter: Sinta Ayudiya
Editor: Darmadi Sasongko