TUBAN, Tugujatim.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tuban berhasil menertibkan 3 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan 2 gelandangan dalam operasi yang dilakukan selama sepekan terakhir. Operasi tersebut digelar oleh organisasi perangkat daerah (OPD) yang beralamat di Komples Kantor Pemerintah Kabupaten Tuban ini lantaran banyaknya laporan dari masyarakat.
Kastpol PP, Heri Muharwanto saat dikonfirmasi mengatakan,awal pihaknya mendapatkan pengaduan dari masyarakat bahwa ada beberapa ODGJ dan gelandangan berkeliaran di pinggir Jalur Pantura. Bukan tanpa alasan, masyarakat khawatir dan resah karena takut ada kejadian kecelakaan.
“Kita perintahkan regu on call untuk menangani pengaduan masyarakat tersebut.. Di sepanjang jalan Desa Sugihwaras sampai Desa Purworejo Kecamatan Jenu, didapati 2 ODGJ dan 1 gelandangan,” ujar Heri Kepada Tugu Jatim, Jumat (6/8/2021).
Selang sehari, masih kata pria kelahiran Surabaya ini menambahkan bahwa garda depan dalam penegakan aturan daerah ini kembali menerima laporan dari warga di Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban, Selasa (3/8/2021) di mana seorang gepeng yang sedang sakit berada di gang 6 daerah tersebut. Pria tersebut seorang tunawisma,
Khawatir gelandangan ini terpapar Covid-19. Sehingga diperlukan penanganan cepat untuk mengatasinya. Sekira pukul 12.00 WIB, Plt Lurah Sendangharjo, beserta pihak Puskemas Kebonsari menuju lokasi. Kabar tersebut benar, terdapat seorang laki-laki yang bernama Salim, berumur 65 tahun yang terbaring lemas di pinggir gang. Kemudian petugas medis langsung testing tunawisma tersebut ternyata hasilnya positif.
“Yang bersangkutan dibawa ke RSUD dr. R Koesma untuk menerima perawatan, kata Heri.
Di hari selanjutnya, kembali warga melapor bahwa seorang pria bertelanjang dada berada di pinggir jalan Panglima Sudirman. Pria tersebut marah-marah kepada setiap warga yang melintasi trotoar jalan. Petugas segera menuju ke lokasi kejadian. Dalam proses penertiban berjalan sedikit alot. Sebab, ODGJ ini tidak mau dibawa oleh petugas. Pelan-pelan tapi pasti. salah satu petugas berusaha membujuk dan akhirnya mau dievakuasi.
“Semua sudah kita serahkan kepada pihak Dinsos (Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, red) untuk proses selanjutnya,” pungkasnya.