PASURUAN, Tugujatim.id – Jenazah lima orang dalam satu keluarga yang tewas tertabrak kereta api di Dusun Kasuran, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dimakamkan pada Minggu (01/12/2022) pagi.
Jenazah lima korban disemayamkan bersandingan di TPU Gadingrejo, Kota Pasuruan, sekitar pukul 08.30 WIB.
Insiden tabrakan kereta maut yang merenggut nyawa pasangan suami istri dan tiga anak ini menyimpan kisah tragis. Kepergian mereka meninggalkan satu orang anak yang selamat.
Pasangan Muhammad Said (42) dan Mina Qumairi (32) memiliki empat orang anak. Tiga orang anaknya yakni Anisah Choiril Waro (12), Faiqatul Himmah (6), dan Muhammad Faizin (5) jadi korban dalam insiden tabrakan Kereta Api Tawangalun 313 jurusan Malang-Jember.
Sementara si anak sulung, Muhammad Sholeh Marzuqi (14) selamat karena tidak ikut pergi dalam perjalanan ke pengajian yasinan rutin keluarga di Dusun Kasuran, Kecamatan Rejoso. “Anak pertamanya tidak ikut karena malam itu masih mondok di Bangil,” ujar Sofwan, ketua RT setempat.
Menurut Sofwan, si anak sulung terlihat menangis ketika jenazah keluarganya sampai di rumah duka di Jalan KH Wachid Hasyim Gang 8, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, pada Minggu dini hari, pukul 02.00 WIB.
Namun saat mengiringi pemakaman ayah, ibu, dan tiga adiknya, dia tampak lebih tabah menerima kepergian keluarganya. “Pas jenazahnya datang dia menangis, tapi dia anaknya kuat (mental), tidak sampai pingsan,” imbuhnya.
Sofwan menyatakan bahwa si anak sulung nantinya akan diasuh oleh sanak keluarganya karena masih banyak sanak keluarga dari korban yang tinggal di sekitar Kelurahan Kebonsari maupun di sekitar Pasuruan.
“Untuk hak asuh masih dirundingkan sama keluarganya. Di kampung sini banyak saudaranya karena ayahnya memang warga asli sini,” pungkasnya.
Sebelumnya, lima orang dalam satu keluarga tewas tertabrak kereta api di Dusun Kasuran, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (31/12/2022).
Pasangan suami istri dan tiga anaknya tertabrak kereta api akibat menerobos perlintasan tanpa palang pintu saat hendak mendatangi pengajian yasinan keluarga.