TUBAN, Tugujatim.id – Sawah-sawah di bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terendam banjir. Akibatnya, para petani terpaksa memanen padi mereka menggunakan alat seadanya.
Salah satunya Kasiati (60), warga Desa Patihan, Kecamatan Widang, Tuban. Selama dua hari ini, dia memanen padinya. “Ini sudah dua hari ini mas. Kalau banjir yang merendam tiga harian yang lalu,” ujar Kasiati, di sela memanen padinya, pada Minggu (19/2/2023).
Kasiati mengaku kesulitan mencari buruh untuk ikut memanen. Karena kondisi air hampir sedada orang dewasa, dia terpaksa panen hanya berdua dengan putranya.
Proses memanen harus menggunakan pelepah pohon pisang yang dirangkai untuk menjadi alas padi, agar padi yang sudah dipanen tidak tenggelam. “Ini (air) sudah agak turun. Dibanding kemarin,” terangnya.
Sesuai hitungan, kata dia, kini memang sudah memasuki masa panen. Namun, banjir menghambat proses panen padinya. Dari yang seperempet hektar sawah bisa rampung dalam satu hari, kini karena banjir baru bisa rampung dalam dua hari. “Khwatir busuk kalau terlalu terendam banjir. Selain itu, memang sudah waktunya panen,” terangnya.
Selain sawah, sejumlah pekarangan rumah warga juga terendam air, akibat dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur, beberapa hari lalu, guna mengurangi beban volume air di waduk tersebut.