SURABAYA, Tugujatim.id – Kasus pandemi Covid-19 yang semakin melandai, membuat sekolah tatap muka di Kota Surabaya kembali digelar. Hal itu membuat pedagang seragam full senyum kebanjiran pembeli karena para orang tua harus menyiapkan perlengkapan untuk sekolah.
Memasuki tahun ajaran (TA) 2022-2023, para orang tua siswa menyiapkan seragam baru untuk anak-anaknya. Karena bergeliatnya aktivitas di dunia pendidikan ini, membuat para penjual seragam sekolah di Pusat Grosir Surabaya (PGS) panen cuan.
Sejak dua minggu terakhir sebelum sekolah tatap muka dimulai pada Senin (18/07/2022), lapak-lapak pedagang seragam sekolah sudah ramai diserbu pembeli. Mereka rata-rata mencari seragam dari jenjang SD, SMP, dan SMA.
Seperti yang diceritakan Arman, pemilik toko Teladan di PGS. Sejak dua minggu yang lalu, dia mengatakan, para pegawainya harus melayani banyak permintaan. Bahkan kini, dia sudah mulai kehabisan stok barang.
“Alhamdulillah, ini naik lima kali lipat. Di hari biasa 200 seragam terjual. Mungkin karena musim tahun ajaran baru,” kata Arman yang ditemui di PGS, Kamis (21/07/2022).
Dia mengaku, kondisi ini sesuai prediksinya. Bahkan, setiap hari selama dua minggu berturut-turut, omzet tokonya bisa mencapai Rp100 juta.
“Saya beranggapan kalau pandemi itu pasti ada akhirnya. Jadi yakin saja,” imbuh Arman.
Padahal, dua tahun berturut-turut sebelumnya, penjualan seragam di seluruh pasar menurun drastis lebih dari setengahnya. Tapi, penjualannya kini sudah kembali normal.
“Stok kalau tahun ajaran baru gini rata-rata tiap nomor ada 2.500 pcs, ada 14 nomor yang selalu habis. Tapi pas pandemi, kita benar-benar seperti puasa,” keluhnya.
Senada dengan Arman, Riani, pegawai Toko Purnama Green Label di Pasar Blauran Surabaya, juga mengatakan mengalami peningkatan permintaan pembeli. Dia mengatakan, ini di luar prediksi. Karena itu, stok barang justru sempat kurang karena tak disediakan banyak seperti biasanya.
“Dua minggu lalu sudah ramai. Tapi, kami ngiranya masih pandemi. Jadi, persiapan barangnya kurang. Ternyata permintaan banyak hingga kini,” kata Riani.
Dia melanjutkan, kondisi itu karena berkaca pada 2020-2021, penjualan turun separo lebih. Biasanya, selalu menyediakan stok seribu barang tiap nomor dari total 14 nomor seragam. Tapi 2022 ini, stok sengaja dikurangi menjadi 50 persennya.
“Per nomor seragam kami stok 400-500-an. Sementara permintaannya di atas ada 600 lebih. Kami koordinasi produksi terus, jadi langsung nambah. Karena pas pandemi kemarin pengiriman ke luar pulau berhenti,” imbuhnya.
Geliat pembelian seragam sekolah diperkirakan masih akan terlihat sampai seminggu ke depan.
“Kira-kira akan habis 300-400 stok lagi. Karena sisa-sisa, yang kemarin belum sempat membeli seragam,” tutupnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim