MOJOKERTO, Tugujatim.id – Lini kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan sosial terkini. Seperti kondisi Indonesia yang memasuki tahun politik 2023-2024. Situasi yang demikian menjadi perhatian bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Majapahit (Unim) Mojokerto, Jawa Timur.
FISIP Unim Mojokerto mengadakan seminar nasional bertajuk “Perkembangan Ekonomi Kerakyatan di Tahun Politik 2023-2024”.
Pada seminar yang berlangsung di Graha Nuswantara lantai I pada Selasa (22/8/2023) ini, menghadirkan narasumber Kepala Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur, Dr Andromeda Qomariah; Pengurus Kadin Kabupaten Mojokerto, Dr Mega D Novita; serta Wakil Ketua DPRD Jombang, Donny Anggun.
Andromeda mengatakan bahwa kontribusi koperasi UMKM terhadap ekonomi di Jawa Timur sejak 2018 hingga 2022 semakin meningkat. Hal ini menjadi bukti bahwa ekonomi kerakyatan di Jawa Timur mempunyai potensi besar.
“Memang sempat mengalami penurunan saat pandemi (Covid-19). Namun begitu masuk tahun 2022 meningkat sebesar 0,55 persen dibandingkan tahun 2021,” kata Andromeda, pada Selasa (22/8/2023).
Tidak hanya memberi dampak positif pada perekonomian Jawa Timur, Andromeda mengatakan bahwa banyak UMKM di Jawa Timur perlahan naik kelas. Naik kelas yang dimaksud bukan hanya dari sisi capaian omzet semata, namun juga jejaring UMKM yang semakin meluas.
Andromeda juga menjelaskan bahwa terdapat korelasi antara tahun politik dengan kondisi ekonomi. Dari kondisi tersebut membutuhkan kepekaan untuk menangkap peluang. Peluang yang dimaksud dapat menghasilkan perputaran ekonomi yang tak sedikit jumlahnya.
“Dari peringatan kemerdekaan RI saja, ada pemberian bendera secara gratis. Apalagi ini tahun politik. Pasti ada orderan seperti kaos, pesanan makanan, tenda, atau logistik lain yang bisa ditangkap oleh UMKM pada tahun politik ini,” beber Andromeda.
Kondisi politik yang stabil juga berimbas pada stabilnya kondisi tatanan ekonomi. Dengan demikian, arah pembangunan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Sementara Mega mengatakan bahwa peran perempuan dalam konsep ekonomi kerakyatan tak bisa dipandang sebelah mata. Perempuan ternyata memiliki dominasi dalam dunia UMKM. “Data Kemenkeu RI menyebutkan bahwa sebanyak 54 persen UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan. Hal ini membuat posisi perempuan kuat dalam dunia kewirausahaan,” bebernya.
Sementara Donny mengatakan bahwa peran media sosial sangat mendukung untuk pengembangan ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM. Media sosial dapat berperan positif untuk membantu pemasaran pelaku UMKM. “Karena eranya sudah digital. Maka perlu dimanfaatkan maksimal, khususnya segi pemasaran UMKM,” ucapnya.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti