TUBAN, Tugujatim.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban menunjukkan komitmen kuatnya dalam menerapkan produksi yang ramah lingkungan. Langkah SIG Pabrik Tuban ini bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon serta mengejar target Net Zero Emission (NZE).
Sejalan dengan terbitnya Perpres No 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Pabrik Tuban turut mendukung target pemerintah mencapai Forest & Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030. Upaya ini diwujudkan melalui berbagai program, salah satunya adalah edukasi pengelolaan sampah plastik di sekolah-sekolah.
Baca Juga: Respons Keluhan Warga, Polisi Dropping Air Bersih di Dawarblandong Kabupaten Mojokerto
“Kami berusaha menyosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah plastik dan manfaatnya kepada dunia pendidikan melalui program corporate social responsibility (CSR) kami. Di SIG, limbah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan batu bara,” ujar PR & CSR Management Officer SIG Pabrik Tuban Luksono saat kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah di kalangan sekolah yang dihadiri oleh para kepala sekolah SMA dan SMK se-Kabupaten Tuban di Aula Pertemuan SMKN 1 Tuban.
Luksono menjelaskan, sampah plastik memiliki nilai kalori sebesar 7.150 kcal/kg, lebih tinggi dibandingkan batu bara halus (fine coal) yang hanya sebesar 3.728 kcal/kg.
“Artinya, 1 ton plastik setara dengan 2,27 ton fine coal, dengan kadar air plastik hanya 2,24%. Sedangkan fine coal memiliki kadar air rata-rata 25,56%. SIG menargetkan untuk menurunkan emisi karbon hingga 515 kilogram CO2 per ton semen pada 2030 dengan menggunakan bahan bakar alternatif ini,” tambahnya.
Luksono juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan lembaga pendidikan dalam upaya ini. Menurut dia, sekolah-sekolah di Kabupaten Tuban memiliki potensi besar sebagai penghasil sampah plastik yang signifikan, terutama dari kemasan makanan atau jajanan para siswa.
“Dengan lebih dari 1.094 sekolah yang tersebar dari tingkat SD hingga SMA, ditambah lagi dengan TK dan TPQ, jumlah sampah plastik yang terkumpul setiap harinya bisa sangat besar. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini akan menjadi masalah lingkungan. Karena itu, SIG mengambil inisiatif untuk memanfaatkan sampah plastik ini sebagai bahan bakar dalam proses produksi kami,” tuturnya.
Menanggapi inisiatif SIG ini, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro–Tuban Hidayat Rahman menyatakan dukungan penuh. Dia menilai program ini tidak hanya akan membantu mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi.
“Selama ini, sampah plastik biasanya hanya dibakar begitu saja. Jika SIG bisa memanfaatkannya, maka sampah tersebut akan memiliki nilai ekonomi tersendiri,” ungkap Hidayat.
Dia pun berharap kolaborasi antara SIG dan dunia pendidikan dapat semakin baik di masa mendatang, sehingga memberikan dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kualitas pendidikan di Kabupaten Tuban.
“Semoga sinergi ini bisa terus berlanjut dan membawa manfaat yang lebih besar bagi perkembangan pendidikan di Tuban,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: : Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati