BANYUWANGI, Tugujatim.id – Tiada hari tanpa silaturahim. Istilah tersebut sangat kuat menancap pada sosok pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana. Setiap hari dia bersilaturahim antar kota, antar pulau, hingga antar negara.
Penulis buku trilogi The Power Silaturahim ini pada Senin (22/11/2021) melakukan serangkaian silaturahim di Banyuwangi dengan ditemani CEO Tugu Media Group (www.tugumalang.id dan www.tugujatim.id) Irham Thoriq.
Total ada 15 jam yang digunakan oleh keduanya untuk bersilaturahim, dengan total orang yang ditemui ada 10 orang di 10 titik yang berbeda.
Pertama, keduanya menemui mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas di Bandara Blambangan, Banyuwangi.
Dr Aqua dan Anas yang berteman akrab tersebut bertemu di bandara sekitar pukul 08.00 WIB. Dr Aqua ketika itu baru datang dari Jakarta, sedangkan Anas mau terbang ke Jakarta.
”Kapan ini saya bisa silaturahim dengan Ibu Bupati Banyuwangi,” kata Dr Aqua kepada Anas.
”Baik, kita aturkan Pak Aqua,” imbuhnya.
Ibu bupati yang dimaksud adalah Ipuk Fiestiandani yang tak lain adalah Bupati Banyuwangi. Selanjutnya, setelah dari bandara, keduanya bersilaturahim dengan Komandan Kodim 0825 Letkol Inf Yuli Eko Purwanto SIP. Dr Aqua begitu terkesan dengan gebrakan-gebrakan yang dilakukan Eko. Dia mengubah markas kodim tersebut dengan gaya milenial. Di depan kantornya, ada tulisan “Profesional, Humanis, dan Dicintai Rakyat”. Ada juga tulisan “We Love TNI”.
”Wah ini keren sekali, mengubah TNI tidak angker lagi,” kata Aqua.
Selain itu, ada juga ruangan yang kesannya lebih mirip kafe daripada markas polisi. Selain itu, ada quotes-quotes tentang motivasi, salah satunya “Bangga tapi Tidak Sombong, Bekerja Keras tapi Tidak Terpaksa, Bersyukur tapi Jangan Cepat Berpuas Diri”.
Setelah dari kodim, rombongan bergeser ke Rumah Makan Kemarang milik Wowok Meirianto, pengusaha yang juga pensiunan Chevron Indonesia. Di tempat ini, keduanya diajak Wowok berkeliling ke rumah makannya yang cukup luas.
”Di sini juga ada vila, biasanya full turis di sini,” katanya.
Sekitar dua jam kami mengobrol dengan Wowok Meirianto. Setelah itu, Wowok mengajak kami bersilaturahim dengan Chandra Sasmita, pengusaha perkebunan yang memiliki sekitar 750 hektare lahan. Di tempat ini, kami “ngopi” di kafe milik Chandra.
”Pak Aqua ini sama hobinya dengan saya, belajar dan berdiskusi dengan banyak orang,” imbuhnya.
Setelah dari Chandra, mobil yang kami tumpangi meluncur ke Pendapa Kabupaten Banyuwangi. Di tempat tersebut, kami sudah ditunggu oleh sejumlah kepala dinas, salah satunya Kadiskominfo Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso.
Kami menikmati makanan rawon bersama. Sedangkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bergabung belakangan karena sedang puasa sunah hari Senin. Dalam obrolan sekitar satu jam tersebut, Ipuk banyak menjelaskan sejumlah program unggulannya.
”Salah satunya Bupati mengantor di kantor kepala desa untuk jemput bola layanan. Kalau sudah ngantor di desa, kami biasanya dapat menuntaskan 2.000 pengajuan layanan,” jelasnya.
Setelah obrolan cukup gayeng, kami menemui Danlanal Banyuwangi Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori MH MTrHanla. Di tempat tersebut, Ansori banyak bercerita soal apa yang sudah dia lakukan.
Setelah dari danlanal, rombongan menuju Kantor BCA Banyuwangi untuk menemui Kepala Cabang Pak Edwin. Sebelumnya, kami juga ke Subdenpom Banyuwangi. Selanjutnya, Aqua dan rombongan kembali ke Rumah Makan Kemarang.
Di tempat ini, Aqua mengisi acara Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada karyawan Kemarang. Setelah acara, Aqua ditemui oleh Wakapolresta Banyuwangi AKBP Didik Hariyanto. Uniknya, ada guyonan yang dilontarkan Aqua kepada Didik.
”Wah ada Pak Ustad ini,” kata Aqua kepada Didik yang memakai sarung, baju takwa, dan kopiah itu.
”Iya Pak, kalau malam saya selalu begini, ini sejak dari Bangkalan dulu,” kata Didik yang pernah menjadi Kapolres Bangkalan ini.
Setelah itu, rombongan bergeser ke rumah Ketua PC GP Ansor Banyuwangi Ikhwan Arief di Bang Sring, Banyuwangi. Ikhwan adalah pelopor desa wisata dan pengembang Desa Wisata Bang Sring yang sudah menasional.
Ikhwan juga pernah meraih penghargaan kalpataru yang merupakan penghargaan bergengsi di Indonesia. Di Banyuwangi, baru Ikhwan Arief yang meraih penghargaan kalpataru.
Rombongan pun beranjak pulang dari rumah Ikhwan pukul 23.00 WIB. Dengan demikian, sekitar 15 jam kami bersilaturahim ke-9 orang di 9 titik berbeda. Kami tiba di Hotel di Jember pukul 01.30 WIB. Kami tutup hari dengan lelah, tapi cukup membahagiakan karena ketemu dengan banyak teman baru. Inilah mungkin yang disebut: The Power Silaturahim.