SURABAYA, Tugujatim.id – Saat ini teknik menanam dengan media air atau yang lebih dikenal dengan istilah hidroponik menjadi tren di tengah masyarakat. Peluang ini dimanfaatkan oleh program PLN Peduli yang bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Pertanian & Pedesaan Swadaya (P4S) Buana Lestari di Wisata Edukasi Tani Terpadu (WETT) Betet, Desa Betet, Kabupaten Nganjuk, untuk membuat wisata edukasi berupa pengembangan sistem hidroponik dengan memanfaatkan sinar lampu UV sejak akhir 2020.
Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Jawa Timur Ahmad Syaikhu menyampaikan bahwa edukasi menanam dengan hidroponik ini sangat digemari oleh masyarakat dan sudah banyak pihak yang menghubungi untuk mempelajari teknik pengairan dan penyinaran lampu UV tersebut.
Sementara itu, Asrori, motor penggerak dari program hidroponik sinar lampu UV di WETT Betet, mengungkapkan, teknik hidroponik dengan memanfaatkan sinar lampu UV sebagai pengganti cahaya matahari di malam hari, membuat pertumbuhan tanaman akan lebih optimal.
Hal ini dikarenakan tanaman akan tetap berfotosintesis dengan bantuan sinar lampu UV meskipun di malam hari.
“Tanaman sayur organik dengan metode hidroponik yang memanfaatkan aliran listrik untuk pengairan juga penerangan sinar lampu UV di malam hari, membuat nutrisi yang dibutuhkan tanaman terus terjaga serta mendapatkan cukup sinar selama 24 jam penuh,” ujar Asrori pada Jumat (22/01/2021).
Dengan sistem pengairan yang stabil dan penerangan dengan lampu UV tersebut, sayuran organik yang ditanam dapat dipanen hanya dalam waktu 30-35 hari saja, lebih cepat dari waktu normal yakni 45 hari, beratnya pun bisa mencapai 200-250 gram untuk setiap batang tanamannya.
Tentunya lebih berat dari sayuran hidroponik biasa yang hanya mencapai 150 gram per batang tanaman.
Asrori juga menambahkan bahwa dari segi kualitas, tanaman yang menggunakan sistem hidroponik dengan sinar lampu UV memiliki daun yang lebih cerah, akar yang putih cerah di mana hal ini merupakan indikator bahwa tanaman tersebut sehat dan aman untuk dikonsumsi.
“Dari segi rasa juga tidak perlu khawatir karena tidak pahit, ini aman kok jika langsung dikonsumsi,” imbuhnya.
Untuk tekniknya, Asrori mengingatkan, lampu yang digunakan harus lampu khusus yang biasa disebut GROW LED yang memancarkan spektrum cahaya ultraviolet, jarak antar lampu pun harus menyesuaikan, yakni idealnya 1 lampu untuk 2m2 dengan tinggi 150 cm dari tanaman. (Mila Arinda/ln)