Situs Purbakala Ditemukan di Malang, Diduga dari Masa Kerajaan Singosari

Sejarawan dan arkeolog Malang, Dwi Cahyono saat meninjau temuan situs purbakala diduga dari masa Kerajaan Singosari di Dusun Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. (Foto: Istimewa) tugu jatim sejarah malang
Sejarawan dan arkeolog Malang, Dwi Cahyono saat meninjau temuan situs purbakala diduga dari masa Kerajaan Singosari di Dusun Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. (Foto: Istimewa)

MALANG – Situs purbakala kembali ditemukan di kompleks pemukiman warga di Malang. Terbaru, sisa peninggalan berupa struktur batu bata di Dusun Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Temuan ini kemudian dicek arkeolog dan ahli sejarah purbakala Malang, Dwi Cahyono, Sabtu (4/10) kemarin.

Kuat dugaan, merupakan peninggalan situs purbakala semasa Kerajaan Singosari pada sekitar abad 12 masehi silam. Situs yang masih utuh tertimbun tanah ini ditemukan saat pembangunan proyek perumahan di kawasan desa tersebut. Selain tumpukan batu bata, juga ditemukan tembikar, gerabah dan tembaga.

Ahli Arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM) Dwi Cahyono menduga, jika dilihat dari struktur tumpukan batu batanya ini diperkirakan berusia lebih muda daripada struktur bata yang juga ditemukan di Desa Langkang, Kecamatan Singosari beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Drama Saeguk, Drama Korea Berlatar Belakang Kerajaan

Memiliki dimensi tebal sekitar 9 centimeter (cm) dengan lebar sekitar 20 cm, diduga kuat situs purbakala ini merupakan sisa-sisa pemukiman warga semasa kerajaan pimpinan Ken Arok tersebut. Apalagi, kawasan Karangploso memang secara kajian dikenal sebagai daerah satelit atau penyangga Kerajaan Singosari.

“Struktur bata ini tidak bisa dilepaskan dari adanya sumber air atau umbulan. Apalagi bagi orang zaman dulu sumber air ini dianggap penting untuk pemukiman,” sebutnya,

Hal ini, ujar Dwi juga diperkuat dengan temuan kerajinan purba berupa gerabah, keramik dan lampu di sekitar plengsengan. Melihat itu, diperkirakan Dusun Ngenep dulunya menjadi daerah atau sentra oemasok kebutuhan peralatan rumah tangga bagi Kerajaan Singosari.

“Ada ditemukan wadah dari perunggu juga. Ini adalah pelengkap rumah tangga. Bisa jadi, desa ini menjadi daerah pemasok kebutuhan di Kerajaan Singosari,” terangnya.

Baca Juga: Masih Tersegel Rapat, Mesir Temukan 13 Peti Mati Berusia 2.500 Tahun

Lebih lanjut, dikarenakan lokasi situs purbakala berdekatan dengan lokasi pengerjaan proyek, lokasi situs dipasang garis polisi (police line) guna perlindungan dan sterilisasi kawasan untuk menjaga situs tersebut.

Nantinya, tim peneliti situs purbakala ini akan dilanjutkan oleh Balai Penelitian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur. ”Nanti yang melakukan penelitian lebih lanjut adalah dari pihak BPCB Trowulan untuk menjelaskan lebih resminya soal ini bangunan apa,” pungkasnya. (azm/gg)